Page 7 - Materi KD 3.7 pdf baru
P. 7
dengan tugas: menyiarkan agama Islam, memimpin umat Islam agar taat
menjalankan agama, dan membela agama dan umat Islam Indonesia.
Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah
Moh. Roem. Anggota pengurusnya antara lain, Prawoto Mangunsasmito, Kiai
Zarkasi, dan Anwar Cokroaminoto. Pendaftaran anggota Hizbullah melalui
Syumubu (kantor Agama). Para anggota Hizbullah ini kemudian dilatih secara
kemiliteran dan dipusatkan di Cibarusa, Bogor, Jawa Barat. Pada tanggal 28
Februari 1945. Para pelatihnya berasal dari komandan-komandan Peta dan di
bawah pengawasan perwira Jepang, Kapten Yanagawa .
2. ORGANISASI MILITER
Walaupun organisasi militer seperti Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh
Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat
sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan , bahkan setelah
Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau
pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral
Ahmad Yani, Jenderal A.H. Nasution , Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).
A. Heiho
Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di
dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Heiho
dibentuk pada 24 April 1943 dengan anggota laki-laki usia 18-25 tahun dan memiliki
pendidikan paling rendah sekolah dasar. Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk
membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit pertahanan,
menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya
pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang,
bahkan hingga ke Morotai dan Burma.
Heiho dibubarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang
menyerah pada Belanda dan sebagian anggotanya dialihkan menjadi anggota Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
B. Peta
Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan
maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan
Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan
di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.
Peta adalah organisasi militer, sehingga para anggota Peta juga mendapatkan latihan
kemiliteran. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa. Latihan ini kemudian
berkembang secara sistematis dan terprogram. Penyelenggaraannya berada di dalam
Seinen Dojo (Panti Latihan Pemuda) yang terletak di Tangerang.
Peta sudah mengenal adanya pangkat yang berbeda-beda dalam organisasi, misalnya
daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan
peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).