Page 9 - Materi KD 3.7 pdf baru
P. 9

F.  Perlawanan Terhadap Pendudukan Jepang
                       Masyarakat  Indonesia  menderita  saat  wilayahnya  dikuasai  oleh  Jepang. Hal  ini
                       dikarenakan,  mereka  dipaksa  untuk  membuat  parit,  jalan,  lapangan  terbang,  dan  juga
                       dipaksa  oleh  Jepang  untuk  menjadi Romusha.  Kalian  tahu  nggak  apa  itu
                       romusha? Romusha adalah sebutan untuk orang-orang yang dipekerjakan sebagai buruh
                       secara paksa oleh Jepang ketika menduduki Indonesia.

                      Beberapa  wilayah  yang  dikuasai  oleh  Jepang  dan  mendapat  perlawanan  dari  rakyat
                      Indonesia diantaranya:

                      1) Perlawanan di Aceh
                      Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh diperlakukan
                      dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama karena banyak
                      rakyat Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat hal itu, pada 10 November 1942
                      terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh
                      Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng. Sebanyak dua
                      kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan
                      oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah
                      Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan
                      Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah.

                      2) Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)
                      Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh Jepang.
                      Pada  masa  itu,  rakyat  Singaparna  dipaksa  untuk  mengikuti  upacara  Seikerei.  Upacara
                      Seikerei  merupakan  upacara  penghormatan  kepada  kaisar  Jepang  dengan  cara
                      membungkuk  kearah  matahari  terbit.  Dengan  cara  seperti  ini,  masyarakat  Singaparna
                      merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan. Selain itu, mereka juga merasa menderita
                      karena  diperlakukan  secara  sewenang-wenang  dan  kasar  oleh  Jepang.  Akibatnya,  pada
                      bulan Februari 1944, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pasukan
                      perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap
                      Kiai Zainal Mustofa pada tanggal 25 Februari 1944, dan pada tanggal 25 Oktober 1944,
                      Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya setelah beliau dihukum mati.

                      3) Perlawanan di Indramayu
                      Indramayu mendapatkan perlakuan yang sama oleh Jepang, masyarakat Indramayu dipaksa
                      menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan diperlakukan secara sewenang-wenang.
                      Oleh  karena  itu,  masyarakat  Indramayu  juga  melakukan  perlawanan  terhadap  Jepang.
                      Pemberontakan tersebut terjadi di Desa Kaplongan pada bulan April 1944. Selanjutnya
                      beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa
                      Cidempet, Kecamatan Loh Bener.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14