Page 21 - KELAS VIII AGAMA HINDU
P. 21
Manduka Upanisad III.1.
“Ada dua ekor burung yang selalu berkeadaan menjadi satu, yang dijuluki dengan satu
nama sama, tinggal di sebuah pohon. Salah satu dari kedua burung itu menghayati
kenikmatan dalam memakan buah dari pohon itu, sedang satunya lagi mengawasinya
sebagai Sang Saksi”
Syair di atas mengandung sebuah pengertian, dimana burung yang sedang memakan buah
digambarkan sebagai Ātman, sedangkan burung yang satu lagi digambarkan sebagai
Brahman bertugas mengawasi ātmān.
Kutipan sloka di atas menjelaksan bahwa setiap makhluk hidup diresapi oleh zat yang
disebut ātmān. Karena dalam diri makhluk hidup terdapat ātmān, semua kegiatan yang
dilakukan, ātmān menjadi saksinya. JivĀtman adalah ātmān yang telah masuk kedalam tubuh
(wadah), memberikan kekuatan dan hidup. Dan apabila mati ātmān akan keluar daru tubuh
(wadah) dan disebut Roh.
Ātmān merupakan bagian dari Sang Hyang Widhi. Bila Tuhan diibaratkan lautan maka
ātmān hanyalah setitik uap embun dari uap airnya. Bila Tuhan diibaratkan matahari maka ātmān
itu merupakan percikan terkecil dari sinarnya. Demikianlah Tuhan asal ātmān sehingga Ia diberi
gelar ParamĀtman yaitu ātmān tertinggi. ātmān berasal dari Tuhan maka pada akhirnya ātmān
kembali kepadanya. Seperti halnya setitik uap air laut yang kembali kelaut saat hujan turun.
MATERI POWER POINT ATMAN
21