Page 16 - KELAS VIII AGAMA HINDU
P. 16

Dalam kepercayaan Hindu, yang hidup di surga maupun neraka hanya

               jiwa (roh). Tetapi tempat ini bukan tempat abadi. Sorga dan Neraka sekedar persinggahan
               sementara bagi ātmān yang tidak murni karena pengaruh karma wasana. Sorga bersifat
               sementara. Dalam kitab suci dijelaskan :



                                       ं
                     ते तं भु  वा  वग लोक  वशालं  ीण पु य म य लोक  वशि त । एव  यीधम मनु प ना गतागतं कामकामा
                                                   े
                                                                             ं
                                                                ं
                                                        े
                     लभ ते ॥
                     Te tam bhuktva svarga lokam visalam ksine punye martya lokam visanti, Evam trayi
                     dharmam anuprapanna gataganam kama-kama labhante
                                                                                       Bhagawad Gita IX. 21

                     Setelah menikmati sorga yang luas mereka kembali ke dunia manusia, dikala nilai
                     kebajikan habis; sesuai dengan ajaran ketiga kitab suci dan menginginkan objek

                     kenikmatan, mereka datang dan pergi.






                        Setelah ātmān menikmati sorga ketika buah dari karma baik mereka habis, mereka
               memasuki dunia yang tidak abadi ini; demikianlah mereka yang mengikuti aturan Weda,

               mendambakan hasil dari perbuatan mereka, memperoleh lingkaran hidup dan mati. Jadi setelah

               pahala atau dosa yang ia perbuat usai ditebus dalam sorga atau neraka pada saat itulah jiwa/roh/
               seorang manusia siap lahir ke dunia untuk memperbaiki setiap kesalahan yang dilakukannya

               dalam kehidupan terdahulu dan mengalami sebuah evolusi spritualitas dan mencapai Moksa.


                        Bagi ātmān yang ketika hidup di dunia banyak berbuat subha karma (berbuat baik) dari
               pada asubha karma (berbuat tidak baik), mereka akan singgah sementara di sorga. Dan

               sebaliknya, bagi ātmān yang ketika hidup banyak berbuat asubha karma (berbuat tidak baik) dari
               pada subha karmanya (berbuat baik), mereka akan singgah di neraka. Ini semua karena hasil

               karma mereka masing-masing. Akibat tidak mampu mempertahankan kesucian sang ātmān
               (jiwa/roh) yang suci, bagian dari Brahman (Sang Hyang Widhi). Jadi setelah menikmati sorga

               atau neraka, jiwa bisa kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusi spritualnya sampai







                                                             16
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21