Page 92 - KELAS VIII AGAMA HINDU
P. 92

e.  Bali


                      Keberadaan agama Hindu di Bali merupakan kelanjutan dari agama Hindu yang

               berkembang di Jawa. Agama Hindu yang datang ke Bali disertai oleh agama buddha. Dalam
               perkembangannya, kedua agama tersebut berakulturasi dengan harmonis dan damai. Kejadian ini
               sering disebut dengan sinkritisme siwa – buddha. Sebelum pengaruh Hindu berkembang di Bali,

               masyarakat telah mengenal sistem kepercayaan dan pemujaan seperti berikut.


                    ·   Kepercayaan kepada gunung sebagai tempat suci.


                    ·   Sistem kubur yang mempergunakan sarkofagus (peti mayat).


                    ·   Kepercayaan adanya alam sekala dan niskala.


                    ·   Kepercayaan adanya penjelmaan (punarbawa).


                    · Kepercayaan bahwa roh nenek moyang orang bersangkutan dapat setiap saat memberikan

                        perlindungan, petunjuk, sinar, dan tuntunan rohani kepada generasinya.


                      Demikianlah, sistem kepercayaan masyarakat Bali sebelum pengaruh ajaran Hindu
               datang ke Bali. Sistem kepercayaan masyarakat Bali tampak memiliki pola sangat sederhana.

               Setelah datangnya maharsi Markhandeya di Bali, pola kepercayaan yang sederhana itu kembali
               disempurnakan. Keterangan tentang maharsi markandeya menyebarkan pengaruh Hindu di Bali

               dapat diketahui melalui kitab makhandeya purana. Kitab tersebut menyatakan bahwa untuk
               pertama kalinya pengaruh Hindu di Bali disebarkan oleh maharsi markandeya. Beliau datang ke

               Bali diperkirakan sekitar abad 4-5 Masehi melalui gunung semeru (Jawa Timur) menuju daerah

               gunung agung (tolangkir) dengan tujuan hendak membangun asrama atau penataran. Kedatangan
               beliau untuk pertama kalinya diikuti oleh 400 orang pengiring, namun dikisahkan kurang

               berhasil. Setelah pulang ke jawa, beliau kemBali datang ke Bali dengan pengiring sebanyak 2000
               orang. Kedatangan beliau yang ke dua ini berhasil menanam panca datu di kaki gunung agung

               (besakih) sekarang. Di tempat inilah sekarang, pura besakih berdiri.







                                                             92
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97