Page 90 - KELAS VIII AGAMA HINDU
P. 90
masehi diperintah oleh raja perempuan bernama ratu sima yang memiliki sistem
pemerintahan sangat jujur. Dikatakan ratu sima secara sengaja menaruh kantong berisi emas di
tengah jalan dan tidak seorang pun berani menyentuhnya. Dalam kurun waktu 3 tahun secara
kebetulan, kantong tersebut disentuh oleh kaki putranya. Hukuman mati dijatuhkan kepada
putranya itu, namun setelah abdinya mengajukan permohonan hukuman potong kaki untuk
putranya pun dilaksanakan. Selanjutnya menurut prasati canggal yang berangka tahun 732
masehi menyebutkan bahwa raja sanjaya mendirikan lingga sebagai tempat pemujaan siwa
bertempat di sebuah bukit kunjarakunja. Di gunung wukir terdapat candi induk dengan 3 buah
candi perwara.di dalam candi induk terdapat yoni sebagai alas lingga. Raja sanjaya adalah putra
raja sanaha, saudara perempuan dari ratu sima. Sanjaya adalah pendiri kerajaan mataram di jawa
tengah.
Berdasarkan penuturan sejarah jawa tengah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
mas pemerintahan raja-raja masa itu telah berkambang ajaran agama Hindu dengan baik.
d. Di Jawa Timur
Keberadaan kerajaan kanjuruan dapat kita pergunakan sebagai salah satu landasan untuk
mengetahui perkembangan agama Hindu di jawa timur. Prasasti dinoyo merupakan bukti
peninggalan sejarah kerajaan kanjuruan. Prasasti ini banyak membicarakan perkembangan
agama hidu di jawa timur. Prasasti dinoyo ditulis mempergunakan huruf kawi dengan bahasa
sanskerta menuliskan angka tahun 760 masehi. Dikisahkan bahwa pada abad ke-8 M raja di
kanjuruan bernama simha. Beliau memiliki putra yan bernama limwa, setelah menggantikan
ayahnya sebagai raja, beliau bergelar gajayana. Raja gajayana mendirikan sebuah tempat
pemujaan untuk memuliakan maharsi agastya. Arca maharsi agastya pada mulanya terbuat dari
kayu cendana, kemudian diganti dengan arca Denpasar hitam.
Peresmian arca maharsi agastya dilaksanakan pada tahun 760 M. Pelaksanaan upacaranya
dipimpin oleh para pendeta ahli weda. Pada saat itu pula, raja gajayana dikisahkan
90