Page 13 - E-Book Sel Volta PjBL STEM
P. 13
Baterai alternatif dapat dibuat menggunakan larutan elektrolit yang ada pada buah-
buahan. Prinsip kerja ini menyerupai prinsip kerja sel Galvani karena mengalami reaksi
reduksi dan oksidasi (reaksi redoks) pada bagian elektroda atau kutub–kutubnya. Reaksi
redoks inilah yang dapat menghasilkan arus listrik, perubahan bentuk energi yang terjadi
yaitu energi kimia menjadi energi listrik. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk
menyiapkan buah-buahan segar sejumlah 4-5 buah, uang logam (koin) lima ratus rupiah
sesuai jumlah buah, paku sesuai jumlah buah, dan lampu indikator (bolam kecil). Koin
dan paku berfungsi sebagai elektroda. Penjepit buaya yang digunakan untuk
menghubungkan kedua elektroda pada masing-masing buah disediakan dari sekolah.
Adapun langkah kerja yang dilakukan diawali dengan membuat sayatan pada masing-
masing buah menggunakan pisau untuk meletakkan koin pada buah tersebut, pada
bagian lain dari masing-masing buah dipasang paku. Kemudian buah disusun melingkar
sehingga memudahkan dalam menghubungkan koin pada buah 1 dengan paku pada buah
2 dengan menggunakan penjepit buaya, sehingga masing-masing elektroda dapat
terhubung. Penjepit buaya pada elektroda yang terakhir dihubungkan dengan bolam
kecil. Dari percobaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa semua buah yang diuji coba
dapat membuktikan terjadinya perubahan energi kimia menjadi energi listrik, terbukti
lampu indikator dapat menyala ketika semua elektroda terhubung. Selain uji coba
menggunakan lampu indikator, siswa juga menguji rangkaian sel volta buah-buahan ini
menggunakan voltmeter/amperemeter, sehingga dapat diketahui voltase dari baterai
buah tersebut. Adapun buah-buahan yang diuji coba dalam pembelajaran ini antara lain
nanas, belimbing, belimbing wuluh, jeruk nipis, markisa, tomat, kentang, dan
strawberry.
Pembelajaran tersebut menerapkan prinsip pembelajaran yang diamanatkan oleh
kurikulum 2013 antara lain, peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar. Proses
10