Page 33 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 33
abstrak -konkret generik spesifik, majas dan idiom. Ketentuan kecermatan memperhitungkan
koefisien penggunaan kata atau ekonomi bahasa akhirnya ketentuan kecerdasan
diperhitungkan denghindaran kata kata klise dan kata kata secara menonton lebih lanjut,
ketentuan-ketentuan dijelaskan sebagai berikut.
(1) Kepantasan pengunaan kata
Arti dari patut ialah wajar, pantas (Tim penyusunan kamus, 1993 :571). Ketentuan
kelayaan berarti penggunaan kata dengan memperhitungkan kepantasan atau kepatutan kata
tersebut digunakan menurut daerah, waktu, dan gaya pemakaiannya. Contoh, kata buruh di
daerah tertentu (Bali) menjadi tidak layak dipakai karena dapat menimbulkan kesan tidak
bagus (kurang sopan) (kata buruh bahasa Bali berarti buah pelir) kata itu patut dipakai bila
di daerah lain.
Kata bekas dalam bekas Presiden bekas Gubernur atau bekas Bupati menjadi kurang
wajar dipakai karena kata bekas dan konteks itu wajib diganti kata mantan. Kata bekas yang
dahulu dapat dipakai untuk penjelasan baik dan buruk, tetapi sekarang dipakai untuk yang
negatif, misalnya bekas pencuri. sebab itu, untuk menjelaskan yang pasti dipakai kata
mantan, misal mantan jaksa agung. Untuk itu, dan kelayakan penggunaan kata dari sudut
waktu, penulis pemakai bahasa wajib senantiasa mengikuti dan mempelajari perkembangan
kata-kata dari waktu ke waktu.
Gaya bahasa selalu menentukan pemilihan kata-kata yang wajar dipakai dalam
bahasa dikenal juga dengan adanya berbahasa gaya resmi dan gaya santai (tidak resmi) dan
dalam penggunaan bahasa resmi wajib dipakai kata-kata ragam resmi atau kata baku
(standar), misalnya sebagai berikut:
Standar Tidak Standar
Mengatakan Bilang
Membuat Bikin
Tidak Endak/enggak
Di dalam tulisan ilmiah (formal) seharusnya juga dibandingkan pemakaian kata
ilmiah dan kata ilmiah populer, kata ilmiah digunakan untuk mengungkapkan ide-ide ilmiah,
sedangkan kata populer digunakan untuk mengungkapkan konsep-konsep populer.