Page 34 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 34

Kata-kata  yang  termasuk  jargon,  slang,  atau  kata  pembicaraan  hendaknya

                  menghindari pengunaan dalam karangan ilmiah. Kata yang termasuk jargon ialah kata-kata

                  yang  khusus  dipakai  dalam  bidang  (lingkungan)  tertentu,  seperti  kata  yang  dipakai  oleh
                  montir, tukang kayu, atau kata rahasia para pramuka. Kata silang merupakan kata yang tidak

                  standar  dikalangan  remaja,  misalnya  mana  tahan,  seharusnya  tidak  digunakan  dalam
                  karangan formal. Sedemikian juga, kata-kata yang  dipakai dalam pembicaraan, seperti dok,

                  prof, atau kep tidak dipakai dalam karangan ilmiah.

                     Di bawah ini beberapa contoh kata-kata yang wajib dipakai sesuai dengan tempatnya.


                              Kata Lisan Takbak                                       Kata Tulis Baku


                              Boleh dibilang                                          dapat dikatakan

                              (mem) bikin                                             membuat


                      (2)  Ketentuan pemilihan kata

                         Ketentuan  ketetapan  kata  mempersoalkan  ketepatan  kata  yang  telah  dipilih

                  dihubungkan dengan konsep makna yang ingin disampaikan. Banyak kata yang menujukan

                  bahwa adanya hubungan makna yang ada dalam kelompok kata yang hampir sama. Contoh:
                  kata  melirik,  memandang,  melihat,  menonton,  menatap,  dan    menyaksikan    memiliki

                  hubungan makna yang dekat (disebut kata bersinonim). Kata tersebut wajib dipakai dengan
                  tepat sesuai dengan variasi makna kata itu masing-masing. Sebab itu, bisa dipakai kata depan

                  dengan tepat, penting diperhatikan pengunaan diksi yang memperhatikan konsep hubungan

                  makna  kata-kata,  yaitu  hubungan  sinonim,  oposisi  (  antonim  ),  polisemi,  homonim,  dan
                  hiponim,  serta hubungan makna denotasi, konotasi, konkret, abstrak, umum, khusus, idiom,

                  dan majas.

                      Berikutnya,  kata  juga  dapat  dipilih  karna  denotasi  dan  konotasinya,  umum  dan

                  khususnya,  konkret  dan  abstraknya,  idiom  atau  majasnya.  Pilihan  kata-kata  secara  tepat
                  sangat ditentukan sikap dan perasan masing-masing pemakaian bahasa. Pemilihan kata yang

                  tepat, seperti kata yang berkonotasi (contonya :  amplop, ular, dan penyesuain harga);  kata-

                  kata  abstrak  (contonya:    panas,  dingin,  dan    baik);  kata  umum  dan  khusus  (burung-pipit,
                  kenari jalak);  kata- kata idiom (contonya tunakarya, membebastugaskan/eufemisme/) sangat

                  ditentukan oleh konteks pemgunaan kata yang berkaitan .

                         Berikut ini adalah beberapa contoh lain kata kata yang harus digunakan dengan tepat.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39