Page 131 - Tere Liye - Bumi
P. 131

TereLiye “Bumi”   128











                              LI memimpin kami ke aula sekolah. Dia gesit mendorong pintu
                  aula, dan segera menutupnya saat kami sudah di dalam. Itu pilihan yang
                  paling masuk akal. Dalam kondisi masih kaget, kaki gemetar, kami tidak
                  bisa menghindar jauh. Dari arah depan sudah terdengar derap kaki guru

                  mendekat,  berseru dan ber­tanya satu sama lain apa yang terjadi.
                  Rombongan itu persis melintas saat pintu aula ditutup rapat.

                         ”Kalian tidak apa­apa?” Ali bertanya.

                         Aku dan Seli menggeleng. Aku hanya lecet di lengan karena terjatuh
                  duduk saat hendak menghindari kabel listrik. Seli sama sekali tidak

                  terluka.

                         ”Ini hal gila yang pernah kusaksikan.” Ali membuka tas ransel
                  miliknya, mengeluarkan botol air minum, menyerahkannya padaku.
                  ”Kamu mau minum, Ra?”


                         Aku menatap sekilas wajah Ali yang biasanya selama ini terlihat
                  menyebalkan. Dia tersenyum ramah. Wajahnya antusias. Aku menerima
                  botol air minum itu, menenggak beberapa teguk.  Terasa segar di
                  kerongkongan. Aku berikan kepada Seli.

                         ”Kalian tahu, ini lebih keren dibanding di film­film.” Ali  ­nyengir
                  lebar, menatap kami bergantian. ”Setidaknya aku tidak keliru, ada banyak
                  sekali hal hebat di dunia ini yang tidak disadari orang  banyak. Lihat,
                  kamu baru saja menghilangkan tiang listrik raksasa yang bahkan
                  dinaikkan ke mobil kontainer pun tidak muat, Ra.”


                         Aku menggeleng, menepuk­nepuk sisa  debu di seragam. Kalau Ali
                  ingin bilang kejadian barusan itu keren dan hebat, dia keliru.  Itu
                  mengerikan. Kami  hampir tewas disengat listrik sekaligus ditimpa tiang
                  raksasa.












                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136