Page 312 - Tere Liye - Bumi
P. 312

TereLiye “Bumi”   309




                         Aku menoleh. ”Volume apa?”


                         Ali menunjuk layar televisi.


                         Aku menatap ke depan. Ada breaking news, pembawa acara muncul
                  di layar kaca.

                         ”Penduduk Kota Tishri, kami melaporkan langsung dari lokasi
                  gedung Perpustakaan Sentral. Situasi terkini dalam breaking news.”


                         Ali berdiri di sebelahku agar bisa menyaksikan berita lebih baik.

                         Layar televisi kini menampilkan gedung perpustakaan. Asap tebal
                  mem­bubung tinggi, sayap kanan gedung terlihat runtuh. Tapi tidak
                  terdengar lagi suara dentuman, teriakan, ataupun suara  pertempur­an.
                  Orang­orang berseragam gelap justru terlihat ber­seru­seru riang.


                         ”Beberapa menit lalu Panglima Barat mengonfirmasi bahwa mereka
                  berhasil menguasai titik terakhir resistensi terhadap penguasa baru.
                  Gedung perpustakaan telah jatuh ke tangan mereka. Seperti yang bisa
                  kita saksikan,  ribuan anggota Pasukan Bayangan bersorak­sorai atas
                  kemenangan ini, setelah hampir 36 jam mengepung gedung tanpa henti.”


                         Aku dan Seli menahan napas menatap berita.

                         ”Sebagian besar gedung rusak parah, dan entah bagaimana nasib
                  jutaan buku dan catatan yang ada di dalamnya. Ini sebenar­nya situasi
                  yang menyedihkan di antara sorak­sorai kemenangan. Kota ini boleh jadi
                  kehilangan koleksi terbaik dan terbesar di Perpustakaan Sentral.”


                         Layar kaca menunjukkan serakan buku­buku di lantai.

                         ”Panglima Barat dan pasukannya saat ini sedang menyisir seluruh
                  gedung, memastikan tidak ada lagi sistem keamanan dan segel yang aktif.
                  Mereka akan menjadikan perpustakaan sebagai markas sementara
                  Pasukan Bayangan. Dengan demikian, hingga batas  yang belum
                  ditentukan, Perpustakaan Sentral tertutup bagi pengunjung.”


                         ”Bagaimana dengan Av?” Seli berbisik tertahan.









                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317