Page 105 - Jadilah_Pelita
P. 105
202 Jadilah Pelita Ajaran Buddha dan Ilmu Pengetahuan 203
Relativitas menerus. Hanya ada saat penting “saat ini” yang
berarti bagi keberadaan kita.
Buddha, seperti Einstein, menemukan kebenaran
tentang relativitas—bahwa ruang dan waktu Ruang
tidaklah mutlak, namun relatif, berfungsi dengan
saling bergantung. Ruang dan waktu dialami secara Dalam ajaran Buddha, ruang didefinisikan sebagai
berbeda-beda oleh makhluk-makhluk di pelbagai kesunyaan (kekosongan) di antara materi yang
alam dan keadaan pikiran. Dunia yang dialami dalam memungkinkan pergerakan dan interaksi. Karena
keadaan Pencerahan adalah penyadaran jernih dari ruang meluas secara tak terbatas ke segenap penjuru,
penembusan ruang dan waktu. sebuah titik di alam semesta dapat dianggap sebagai
suatu pusat. Demikian pula, para ilmuwan melihat
Waktu ke jagat raya dan menemukan bahwa posisi kita di
alam semesta hanya seperti halnya titik-titik yang
Buddha mendefinisikan waktu sebagai “ukuran lain di ruang angkasa. Tidak ada posisi atau lokasi
untuk perubahan”. Ini adalah definisi ilmiah karena istimewa di alam semesta karena alam semesta
waktu dikaitkan dengan gerakan materi (atau energi) secara homogen terpenuhi dengan sistem-sistem
dalam ruang, yang menciptakan gaya (tenaga). dunia yang lain. Hanya ada tempat penting “di sini”
Konsep waktu tidak memiliki arti jika tidak ada yang berarti bagi keberadaan kita.
perubahan. Menurut ajaran Buddha, waktu tidak
memiliki awal atau akhir karena segala sesuatu
(kecuali Nibbàna) mengalami perubahan terus-