Page 103 - Jadilah_Pelita
P. 103
198 Jadilah Pelita Ajaran Buddha dan Ilmu Pengetahuan 199
Buddha dirangkum menjadi prinsip-prinsip dasar, menghabiskan waktu untuk perkara-perkara
ternyata banyak pernyataan di dalam naskah-naskah spekulatif (atau metafisik) tentang alam semesta
Buddhis yang selaras dengan penemuan-penemuan karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan
ilmiah modern. Ajaran Buddha bersifat ilmiah dalam spiritual menuju kebahagiaan sejati. Ia hanya
hal menggabungkan pengamatan, pengujian, dan mengajar kepada orang-orang atas dasar
penelaahan objektif dalam semangat penyelidikan kewelasan—entah membabarkan suatu ajaran
bebas. pokok atau memuaskan keingintahuan orang-
orang yang mau mendengarkan ajaran-Nya yang
Ajaran Buddha melebihi ilmu pengetahuan karena sesungguhnya. Buddha meyakinkan kita bahwa
ajaran Buddha dapat bersumbangsih dalam pada saat Pencerahan, semua pertanyaan spekulatif
kehidupan modern dengan menyediakan panduan akan terjawab dengan sendirinya, dan oleh karena
moral dan spiritual kepada orang banyak dalam itu kita tidak perlu menanyakannya saat ini.
era teknologi yang semakin maju dan semakin
materialistik, menunjukkan kepada kita jalan menuju Buddha mengibaratkan orang yang terus mengajukan
kebahagiaan sejati. Seperti yang dikatakan Einstein, pertanyaan-pertanyaan spekulatif bagaikan
“Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta; ilmu seseorang yang tertembak anak panah beracun,
pengetahuan tanpa agama adalah pincang.” yang menolak untuk mencabutnya sebelum ia tahu
siapa pemanahnya, kenapa panah itu ditembakkan,
Anda Terpanah! dari mana anak panah itu ditembakkan…. Sebelum
semua pertanyaannya terjawab, ia sudah akan
Pada kenyataannya, Buddha tidak pernah mau mati lebih dahulu. Begitu pula, kita pun “terpanah”