Page 106 - Jadilah_Pelita
P. 106

204                Jadilah Pelita                                         Ajaran Buddha dan Ilmu Pengetahuan  205

                             Atom                                       bahwa “bangunan realitas” merupakan “hantu-
                                                                        hantu khayalan”. Cara pandang seorang pengamat
        Karena atom (yang diduga sebagai zat yang tidak                 menentukan perwujudan fenomena yang diamati.
        dapat terbagi) baru-baru ini terbukti dapat dibagi              Hal-hal yang terwujud hanyalah potongan dan
        dengan tak terbatas, karena itu atom bukanlah                   interaksi pikiran pengamat dengan fenomena. Teori
        kesatuan materi yang mendasar. Dengan demikian,                 ini juga menyarankan bahwa realitas tidak hanya
        sebuah atom bukan benar-benar sebuah atom (Latin:               tersusun oleh pikiran pengamat, tetapi ada realitas-
        "yang tak terbagi"); atom disebut demikian untuk                realitas yang tak terhitung banyaknya yang tersusun
        memudahkan saja. Begitu pula, Buddha mengatakan                 oleh pikiran yang tak terhitung banyaknya—masing-
        bahwa ketika Ia berbicara tentang “alam semesta”                masing sama-sama nyata atau sama-sama tidak
        (yang  tersusun dari energi dan atom), Ia tidak                 nyata. Mungkin mereka sangat banyak kemiripannya
        benar-benar mengartikannya “alam semesta”—Ia                    satu sama lain, atau malah sebenarnya saling
        menyebutnya demikian hanya sekadar penamaan.                    bertentangan.


                        Fisika Kuantum                                  Demikian pula, dalam ajaran Buddha, pikiranlah yang
                                                                        membangun sifat tak menentu dari perwujudan
        Para ilmuwan menemukan dalam fisika kuantum                     realitas tertinggi dengan suatu cara tertentu. Dalam
        bahwa partikel-partikel atom dan sub-atom tidak                 kondisi tertentu, pikiran membangun realitas
        memiliki lokasi-lokasi yang tertentu (pasti) atau               dalam suatu cara tertentu, secara umum dalam
        gerakan yang “berarti”, tampak acak dan tidak dapat             hal eksistensi atau non-eksistensi, dan secara lebih
        diperkirakan. Hal ini membuat mereka menyimpulkan               spesifik dalam bentuk alam-alam kehidupan.
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111