Page 32 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 32
Mereka diminta untuk lebih bertanggung jawab atas diri mereka, perilaku mereka,
mainan mereka, atau peliharaan mereka. Seorang anak yang mengembangkan rasa
tangung jawab dapat meningkatkan intuisi. Meskipun demikian, rasa bersalah yang
tidak nyaman dapat muncul jika anak tidak bertanggung jawab dan dibuat merasa
sangat cemas. Erikson memiliki pandangan positif terhadap tahap ini. Ia percaya bahwa
sebagian besar rasa bersalah dengan cepat diganti oleh rasa ingin berprestasi.
D. Industry vs Inferiority (Kerajinan vs Perasaan rendah Diri)
Tingkat ini terjadi di sekitar tahun sekolah dasar (SD). Inisiatif anak membawa
mereka bertemu dengan banyak pengalaman baru. Saat mereka pindah ke masa kanak-
kanak tengah dan akhir, mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan intelektual. Di waktu yang sama pula anak menjadi lebih
antusias mengenai belajar dibandingkan dengan periode kanak-kanak awal yang penuh
imajinasi. Kemungkinan lain dalam tahun sekolah dasar adalah bahwa anak dapat
memunculkan rasa inferior atau bersalah, merasa tidak kompeten dan tidak produktif.
Erikson percaya bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan
keaktifan anak. Guru harus dengan lembut mengayomi anak tetapi juga mesti tegas
mengajari mereka, membawa anak ke dalam petualangan belajar yang menarik dan
menyenangkan sehingga memampukan mereka menemukan bahwa seseorang dapat
belajar mencapai sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
E. Identity versus Identity Confusion (Identitas vs Kekacauan Identitas)
Tingkat kelima ini terjadi selama masa remaja. Biasanya pada tingkat ini individu
dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti: siapa mereka, apa tujuan hidup
mereka dan bagaimana mereka akan menjalani kehidupan mereka. Artinya remaja
diperhadapkan dengan banyak peran baru berkaitan dengan status dewasa diantaranya
menyangkut pekerjaan dan asmara. Dalam hal ini orang tua seharusnya memberi
kesempatan kepada remaja untuk mengeksplorasi peran mereka yang berbeda-beda.
Bila remaja mengekplorasi peran-peran tersebut dalam cara yang sehat dan
mendapatkan jalan yang positif untuk diikuti dalam hidupnya, suatu identitas yang
positif akan terbentuk. Bila suatu identitas dipaksakan pada remaja oleh orang tua atau
bila remaja kurang mengeksplorasi peran-peran yang berbeda dan bila jalan kemasa
Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik 24