Page 19 - Materi ajar i putu pastika
P. 19
2) Beberapa norma yang dapat dilihat dari daya pengikatnya terhadap
kehidupan sosial di masyarakatnya (Soerjono Soekanto, 1982:174-
176), antara lain :
a. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan
yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individu.
Penyimpangan yang terjadi pada cara (usage) ini tidak akan
memperoleh sanksi atau hukuman yang berat, namun hanya sekedar
celaan, ejekan, atau cemoohan. Misalkan : ketika orang bersendawa
yang memperoleh kepuasan setelah makan. Dalam kehidupan
bermasyarakat bersendawa secara sembarang dianggap kurang
sopan, dan dapat menyinggung perasaan orang lain. Namun, apabila
dilakukan secara baik dengan tatacara aturan, maka bersendawa
tersebut tidak tercela.
b. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan tidak semata-mata
dianggap sebagai suatu cara dalam suatu cara berperilaku, namun
dapat diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores). Tata kelakuan tersebut akan
mencerminkan sifat-sifat yang ada dari sekelompok yang
dilaksanakan.
c. Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang terintegrasi
kemudian menjadi kuat keberadaannya dengan pola perilaku
masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah adat istiadat (custom).
Apabila terdapat salah satu anggota masyarakat yang melanggar adat
istiadat tersebut akan mendapat suatu sanksi atau hukuman yang
keras. masyarakat sampai suatu saat keadaannya menjadi pulih
kembali. Perilaku norma yang demikian berlaku dalam sebuah
lingkungan berbeda antara yang satu dengan yang lain.
d. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum dalam mengatur
individu di lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis
yang dicirikan oleh adanya penegak hukum, serta sanksi yang
bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si pelanggar
norma hukum dengan sanksi yang pasti. Lain halnya dengan yang
kita kenal dengan Hukum Adat, walaupun memiliki sanksi, namun
sanksinya hanya bersifat sosial atau lahir dari kespakatan masyarakat
pemangku adat tersebut.
e. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena kehadiran gaya dan
cara anggota masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat
baru, serta diikuti masyarakat pada umumnya. Norma fashion
semacam ini ada hubungannya dengan sandang, pangan yang berlaku
saat itu yang menghiasi anggota masyarakat.
3. Terdapat beberapa norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
dilihat dari sumber dan sanksinya, antara lain :
a) Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau pengaturan hidup yang
dasar sumbernya dari wahyu Tuhan.
b) Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati nurani manusia.
Setiap manusia memiliki hati nurani yang merupakan pembeda dari
mahluk-mahluk lain ciptaan yang Maha Kuasa.
16