Page 586 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 586
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
7.2.5 METODE PRATARIK (PRE-TENSION)
1) Landasan Gaya Pra-tegang
Landasan untuk mendukung gaya pra-tegang selama operasi pra-tegang harus dirancang
dan dibuat untuk menahan gaya-gaya yang timbul selama operasi pra-tegang. Landasan
harus dibuat sedemikian rupa sehingga bila terjadi slip pada ankur tidak menyebabkan
kerusakan pada landasan.
Landasan harus cukup kuat sehingga tidak terjadi lendutan atau kerusakan akibat beban
terpusat atau beban mati dari unit-unit yang ditunjang.
2) Penempatan Tendon
Tendon harus ditempatkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar, dan harus
dipasang sedemikian hingga tidak bergeser selama pengecoran beton. Pada penempatan
tendon, perhatian khusus harus diberikan agar tendon tidak menyentuh acuan yang telah
diberi lapisan oil form. Bilamana terlihat tanda-tanda minyak pada tendon, maka tendon
harus segera dibersihkan dengan menggunakan kain yang dibasahi minyak tanah atau
bahan yang cocok lainnya.
Bilamana memungkinkan, penegangan (stressing) tendon hendaknya dilaksanakan
sebelum acuan diberi lapisan oil form. Ankur harus diletakkan pada posisi yang
dikehendaki dan tidak bergeser selama pengecoran beton.
3) Besarnya Gaya Prategang Yang Dikehendaki
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar, gaya yang diperlukan adalah sisa gaya tendon pada
tengah-tengah setiap unit segera setelah semua tendon diankur pada dudukan dari landasan
dan berada dalam posisi lendutan akhir. Perbedaan gaya adalah 5 persen dari gaya yang
diperlukan. Besar gaya dongkrak yang diberikan harus dapat sudah termasuk pengurangan
gaya akibat slip pada perkakas ankur, masuknya baji (wedge draw-in) dan kehilangan
akibat gesekan (friction losses).
Cara penarikan tendon termasuk pemasangan dan penempatan setiap garis lengkung
tendon, perhitungan yang menunjukkan gaya-gaya pada ankur dan setiap titik lendutan,
dan perkiraan kehilangan gaya akibat gesekan, harus diserahkan kepada Pengawas
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan sebelum dimulainya pembuatan elemen-elemen.
Penyedia Jasa harus melaksanakan percobaan operasi penegangan (stressing) untuk
memperoleh besarnya tahanan geser yang diberikan alat pelengkung (hold down) dan juga
memastikan bahwa masuknya baji yang disebutkan masih konsisten dengan jenis dongkrak
dan teknik yang diusulkan.
Tendon harus dilengkungkan bilamana ditunjukkan dalam Gambar, dengan perkakas yang
cukup kuat untuk memegang tendon dalam posisi yang sesuai, terutama selama penge-
coran dan operasi penggetaran. Kecuali disebutkan lain oleh Pengawas Pekerjaan, maka
alat pelengkung (hold down) harus diletakkan memanjang dalam 200 mm dan vertikal
dalam 5 mm dari lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar.
Alat pelengkung (hold down) harus dirancang sedemikian hingga pelengkung (deflectors)
yang dalam keadaan kontak langsung dengan untaian kawat (strand) berdiameter tidak
kurang dari diameter tendon atau 15 mm, mana yang lebih besar. Pelengkung (deflectors)
harus dibuat dari bahan yang tidak lebih keras dari baja mutu 36 sesuai dengan ketentuan
dari SNI 6764:2016
7 - 44