Page 590 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 590
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
Bilamana unit-unit terdiri dari elemen-elemen yang disambung, kekuatan yang dipindah-
kan ke bahan sambungan paling sedikit harus sama dengan kekuatan yang dipindahkan
pada unit beton.
5) Besarnya Gaya Pra-tegang Yang Diperlukan
Pengukuran gaya pra-tegang yang dilakukan dengan cara langsung mengukur tekanan
dongkrak atau tidak langsung dengan mengukur pemuluran. Kecuali disebutkan lain dalam
Gambar, Pengawas Pekerjaan akan menentukan prosedur yang diambil setelah
pengamatan kondisi dan ketelitian yang dapat dicapai oleh kedua prosedur tersebut.
Pengawas Pekerjaan akan menentukan perkiraan pemuluran dan tekanan dongkrak.
Penyedia Jasa harus menetapkan titik duga untuk mengukur perpanjangan dan tekanan
dongkrak samapai dapat diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menambahkan gaya pra-tegang yang diperlukan untuk mengatasi
kehi-langan gaya akibat gesekan dan pengankuran. Besar gaya total dan perpanjangan yang
dihitung harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum penegangan (stressing) dimulai.
Segera setelah pengankuran, maka tegangan dalam tendon pra-tegang tidak boleh melam-
paui 70% dari beban yang ditetapkan. Selama penegangan (stressing), maka nilai tersebut
tidak boleh melampaui 80%.
Tendon harus ditegangkan secara bertahap dengan kecepatan yang tetap. Gaya dalam
tendon harus diperoleh dari pembacaan pada dua buah dial (arloji) atau alat pengukur
tekanan yang menyatu dengan peralatan tersebut. Perpanjangan tendon dalam gaya total
yang disetujui tidak boleh melampaui 5 % dari perhitungan perpanjangan yang disetujui.
Bilamana perpanjangan yang diperlukan tidak dapat dicapai maka gaya dongkrak dapat
ditingkatkan sampai 75% dan beban yang ditetapkan untuk tendon. Bilamana perbedaan
pemuluran antara yang diukur dengan yang dihitung, lebih dari 5%, maka tidak perlu
dilakukan penarikan lebih lanjut sampai perhitungan dan peralatan tersebut diperiksa.
Penegangan (stressing) harus dari salah satu ujung, kecuali disebutkan lain dalam Gambar
atau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Bilamana penegangan (stressing) pada tendon dilakukan dengan pendongkrakan pada
kedua ujung-nya, maka tarikan ke dalam (pull-in) pada ujung yang jauh dari dongkrak
harus diukur dengan akurat dengan memperhitungkan kehilangan gaya untuk
perpanjangan yang diukur pada ujung dongkrak.
Bilamana pekerjaan pra-tegang telah dilakukan sampai diterima oleh Pengawas Pekerjaan,
maka tendon harus dijangkarkan. Tekanan dongkrak kemudian harus dilepas dengan
sedemikian rupa sehingga dapat menghindari goncangan terhadap ankur atau tendon
tersebut.
Bilamana tarikan ke dalam (pull-in) tendon pada pengankuran akhir lebih besar dari yang
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, maka beban harus dilepas secara bertahap dengan
kecepatan tetap dan penarikan dapat diulangi. Pengulangan ini hanya dapat dilakukan satu
kali saja.
7 - 48