Page 587 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 587

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                Penyedia Jasa harus menyerahkan perhitungan yang menunjukkan bahwa alat pelengkung
                                telah dirancang dan dibuat untuk menahan beban terpusat yang diakibatkan dari gaya
                                pratarik yang diberikan.

                                Cara penarikan harus dapat menjamin bahwa gaya yang diperlukan dihasilkan dari semua
                                tendon di tengah-tengah bentang setiap unit, terutama bilamana lebih dari satu tendon atau
                                satu unit ditarik dalam suatu operasi penarikan.

                                Beton tidak boleh dicor lebih dari 12 jam setelah penarikan. Bilamana waktu ini dilampaui,
                                maka  Penyedia  Jasa  harus  memeriksa  apakah  kebutuhan  gaya  tarik  tendon  masih
                                dipertahankan. Bilamana penegangan ulang (re-stressing) diperlukan, maka perpanjangan
                                tendon yang terjadi harus ditahan dengan menggunakan pelat pengunci (shims) tanpa
                                mengganggu baji yang telah tertanam.

                                Pengukuran pemuluran, hanya boleh dilaksanakan setelah Pengawas Pekerjaan memeriksa
                                perhitungan dan menentukan bahwa sistem tersebut telah memenuhi ketentuan. Bacaan
                                alat pengukur tekanan dari dongkrak harus digunakan sebagai pembanding penguluran
                                pemuluran. Bilamana bacaan tekanan dongkrak dan pengukuran pemuluran berbeda lebih
                                dari 3%, Pengawas Pekerjaan harus diberitahu sebelum pengecoran dimulai, dan jika
                                dipandang perlu, tendon harus diuji ulang dan peralatan dikalibrasi ulang sebagaimana
                                diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

                         4)     Prosedur Pra-tegang

                                Operasi penarikan harus dikerjakan oleh tenaga  yang terlatih dan berpengalaman di
                                bidangnya.

                                Gaya  pratarik harus diberikan dan dilepas secara bertahap dan merata.

                                Untuk menghilangkan kekenduran dan menaikkan tendon dari lantai landasan, maka gaya
                                100 kg atau sebesar yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan harus diberikan pada tendon.
                                Gaya awal harus diberikan untuk menghitung pemuluran yang diperlukan.

                                Tendon harus ditandai untuk pengukuran pemuluran setelah tegangan awal diberikan.
                                Bilamana diperlukan oleh Pengawas Pekerjaan, maka tendon harus ditandai pada kedua
                                ujungnya, ujung yang ditarik dan ujung yang mati serta pada kopel (bila digunakan),
                                sedemikian hingga slip dan masuknya tendon (draw-in) dapat diukur.

                                Bilamana terjadi slip pada salah satu kelompok tendon yang ditarik secara bersama-sama,
                                maka penarikan pada seluruh tendon harus dikendorkan, tendon-tendon diatur lagi dan
                                kelompok tendon tersebut ditarik kembali. Sebagai alternatif, jika tendon yang slip tidak
                                lebih dari dua, penarikan kelompok tendon dapat diteruskan sampai selesai dan tendon
                                yang kendor ditarik kemudian.

                                Gaya pra-tegang harus dipindahkan dari dongkrak penarik ke abutment landasan pra-
                                tegang segera setelah gaya yang diperlukan (atau pemuluran) dalam tendon telah tercapai,
                                dan tekanan dongkrak harus dilepas sebelum setiap operasi berikutnya dimulai.

                                Bilamana  untaian  kawat  (strand)  yang  dilengkungkan  disyaratkan,  maka  Pengawas
                                Pekerjaan dapat memerintahkan pengukuran pemuluran atau regangan pada berbagai
                                posisi sepanjang tendon untuk menentukan gaya pada tendon pada masing-masing posisi.








                                                                7 - 45
   582   583   584   585   586   587   588   589   590   591   592