Page 16 - E-Modul Biologi Materi Sistem Pencernaan
P. 16

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik
                            yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
                            benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya
                            mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
                            (ketika  disembelih)  disebut  (nama)  selain  Allah.  Tetapi  barang  siapa
                            dalam     keadaan     terpaksa    (memakannya)        sedang    ia    tidak
                            menginginkannya  dan  tidak  (pula)  melampaui  batas,  maka  tidak  ada
                            dosa  baginya.  Sesungguhnya  Allah  Maha  Pengampun  lagi  Maha
                            Penyayang.” {QS. Al-Baqarah [2] : 172-173}
                        Melalui firman-Nya, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman
                  agar memakan makanan yang baik-baik dari rezeki yang telah dianugrahkan Allah
                  SWT kepada mereka, dan supaya mereka senantiasa bersyukur kepada-Nya atas
                  rezeki  tersebut,  jika  mereka  benar-benar  hamba-Nya.  Memakan  makanan  yang
                  halal  merupakan  salah  satu  sebab  terkabulnya  do’a  dan  diterimanya  ibadah.
                  Sebagaimana memakan makanan yang haram menghalangi diterimanya do’a dan
                  ibadahnya (Ibnu Katsir, 2003: 323).
                        Selanjutnya, Perintah dan peringatan dari Allah SWT ini haruslah kita pegang
                  teguh  dalam  menentukan  syarat  makanan  yang  baik,  sebab  segala  zat  makanan
                  yang  kita  makan  akan  menentukan  hidup  dan  kehidupan  tiap-tiap  individu
                  manusia, baik akal, pola pikir, pertumbuhan, kejiwaan, kepandaian, kesehatan dan
                  lain-lain.  Semuanya  dapat  dipengaruhi  oleh  jenis  zat  makanan  yang  kita  makan
                  dan minum. Makanan yang halal mesti dijamin baik  dan mengandung zat-zat yang
                  diperlukan oleh tubuh, namun makanan yang baik, enak dan sehat menurut akal
                  pengetahuan manusia, belum tentu makanan itu halal. Jadi syarat utama makanan
                  selain halal, juga makanan yang kita konsumsi harus baik (kandungan gizinya dan
                  cara  perolehnya),  sehingga  memberikan  pengaruh  yang  positif  terhadap
                  kehidupan jasmani dan rohani kita.
                        Berdasarkan uraian di atas, Allah SWT telah menegaskan syarat-syarat yang
                  harus  dipenuhi  dalam  mengonsumsi  makanan.  Anjuran  untuk  mengonsumsi
                  makanan  yang  halal  dan  baik  ditujukan  kepada  seluruh  manusia,  kepada  para
                  Rasul, dan kepada orang-orang yang beriman. Halal mengandung makna “boleh”.
                  Sebenarnya  halal  berarti  bebas  dari  segala  kekurangan.  Makanan  yang  thayyib
                  adalah  makanan  yang  baik.  Kata  “baik”  ini  mengandung  makna  yang  luas,
                  mencakup  pengertian  bermanfaat  dan  aman  dikonsumsi  (Wirakusumah,  2010:
                  180).
                        Pada dasarnya, Allah  telah menegaskan bahwa makanan yang diharamkan
                  adalah daging babi, bangkai, darah, dan hewan yang disembelih dengan menyebut

                  nama selain Allah. Selain itu, juga minuman keras (khamar) (Wirakusumah, 2010:
                  182).






         14    E-Modul Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Struktur dan Fungsi Organ pada Sistem Pencernaan
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21