Page 45 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 45

Tahukah Kalian?

                                                                                       Bahkan ketika tertidur, masih
                                                                                        mendengar semua suara di
                                                                                         sekitar. Meskipun tidak
                                                                                       menyadarinya, telinga masih
                                                                                      bekerja keras. Inilah sebabnya
                                                                                        mengapa terkadang suara
                                                                                        bising dapat mengganggu
                                                                                        tidur dan membangunkan.







                                                 Gambar 17. Anatomi Telinga
                                             Sumber: (Tortora & Derrickson, 2014).
               1.  Struktur Telinga
               a.  Telinga Luar
                      Telinga  luar  tersusun  atas  daun  telinga,  saluran  pendengaran  luar  dan  membran
               timpani.  Daun  telinga  berfungsi  untuk  mengarahkan  gelombang  suara  ke  telinga.  Saluran
               pendengaran  luar  yang  mengandung  kelenjar  seperti  kelenjar  sebaceous,  dan  kelenjar
               seruminous  yang  membentuk  serumen  untuk  membantu  saluran  agar  tidak  menarik  bagi
               mikroorganisme lain, selain itu juga berfungsi untuk menangkap debu dan mencegah infeksi.
               Membran timpani berfungsi untuk menangkap gelombang suara serta memancarkan energy
               gelombang suara ke telinga tengah dan dalam (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).

               b.  Telinga Tengah (Cavum Tympanikus)
                      Telinga tengah terdiri dari rongga timpani serta tiga tulang pendengaran. Telinga tengah
               berhubungan  dengan  faring  melalui  saluran  eustachius.  Saluran  eustachius  akan  terbuka
               selama  proses  menelan  untuk  menyeimbangkan  tekanan  udara  di  telinga  tengah  dengan
               tekanan atmosfer. Telinga dalam terdapat dua  daerah yang tertutup membran tanpa tulang
               yakni jendela oval dan bulat. Membran timpani terhubung ke jendela  oval oleh tiga tulang
               (osikulus)  yang  mengirimkan  gelombang  mekanis  dari  membran  timpani  ke  telinga  dalam
               yakni,  maleus,  incus  dan  stapes.  Ketiga  tulang  tersebut  saling  berhubungan  sehingga  dapat
               menyampaikan gelombang suara ke jendela oval (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).

               c.  Telinga Dalam
                      Telinga dalam disebut juga labirin karena strukturnya yang kompleks. Secara struktural,
               telinga dalam terdiri dari dua divisi utama yakni labirin tulang luar yang membungkus labirin
               membran dalam. Labirin tulang dibatasi oleh periosteum dan berisi cairan perilimfe, sedangkan
               lapisan membran berisi cairan endolimfe. Labirin tulang dibagi menjadi tiga area yakni tiga
               buah kanalis semisirkularis, vestibula, dan koklea (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).
               1) Vestibula, merupakan bagian tengah dari labirin tulang. Labirin membran pada vestibula
               terdiri dari dua kantong yakni utrikulus dan sakulus, di dalamnya terdapat makula akustika.
               Makula akustika berfungsi sebagai alat keseimbangan statis yang dapat merespons posisi kepala
               ketika diam dan bergerak lurus beraturan (statis). Setiap makula akustika memiliki sel rambut
               dan sel penunjang sebagai sel reseptor. Bagian atas sel tersebut dilapisi oleh zat gelatin dan




                                                             39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50