Page 120 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 120

tanggal  31  Desember  1930,  merupakan  penggabungan  antara

                  organisasi  Jong  Java,  Pemuda  Indonesia  dan  Jong  Sumatra).

                  Pemuda  asal  Plampitan,  Surabaya,  itu  bersama  Soetomo  (Bung

                  Tomo)  adalah  para  pemuda  yang  turut  andil  dalam  delegasi Jawa
                  Timur  yang  hadir  pada  Konferensi  Pemuda  di  Lembang,  Jawa

                  Barat, pada awal 1945.

                         Keikutsertaan  Roeslan  Abdulgani  pada  Indonesia  Moeda

                  bukan  tanpa  konsekuensi.  Roeslan  harus  menerima  kenyataan

                  bahwa  ia  dikeluarkan  oleh  Openbare  Europese  Kweekschool;

                  sekolah  keguruan  untuk  orang  Eropa.  Hal  ini  disebabkan  karena

                  organisasi  yang  berhaluan  nasionalistik  dianggap  berbahaya  atau
                  membahayakan.  Di  Indonesia  Moeda,  Roeslan  pernah  menjadi

                  Ketua  Pedoman  Besar  Indonesia  Moeda,  setelah  ketua  terdahulu,

                  Sukarni, menghilang karena dikejar-kejar Belanda.

                         Pada  medio  kemerdekaan,  Roeslan  Abdulgani  juga  berperan

                  aktif dalam pembentukan Pemerintahan Republik Indonesia Daerah

                  Surabaya.  Setelah  mendapatkan  berita  dan  intruksi  dari  pusat,

                  Jakarta,  dipimpin  oleh  Doel  Arnowo  sebagai  Ketua,  Bambang
                  Suparto  dan  Dwidjosewoyo  sebagai  wakil  I  dan  II  juga  beberapa

                  tokoh  lain,  mereka  bergerak  merumuskan  Pemerintahan  Republik

                  Indonesia  Daerah  Surabaya.  Roeslan  sendiri  didapuk  menjadi

                  Penulis.  Nantinya,  ia  juga  beberapa  kali  didaulat  mengisi  posisi-

                  posisi  penting  selama  Pertempuran  Surabaya,  atau  lebih  dikenal

                  dengan ‘Perang 10 November’.

                         Dari beberapa buku tulisan Roeslan Abdulgani sendiri seperti
                  “Api  Revolusi  di  Surabaya.  1964.”,  “Api  Revolusi  tetap  berkobar;

                  Himpunan  sambutan-sambutan  mengenai  10  November,  Hari

                  Pahlawan. 1963.” dan “100 Hari di Surabaya yang Menggemparkan

                  Indonesia.  1994.”,  beliau  menceritakan  bagaimana  kondisi

                  Surabaya  dari  menit  ke  menit,  dari  hari  ke  hari,  jalannya



                                               Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 118
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125