Page 24 - Artikel Populer RSUP Dr. SARDJITO
P. 24
Pengobatan Jantung Bocor Tanpa Operasi dan Tanpa Antrian
Penulis : dr. Nadya Arafuri, M Sc, Sp A (K), dr. Indah Kartika Murni, Sp A,
dr. Noormanto, Sp A (K), dr. Sasmito Nugroho, Sp A (K), dr. Amalia Setyati, Sp A (K)
KSM Kesehatan Anak/Instalasi Kesehatan Anak
I. Pendahuluan
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan
penyakit jantung yang sudah ada semenjak lahir.
Penyakit ini dikenal dengan jantung bocor di kalangan
awam. Angka kejadian penyakit jantung bocor sekitar
8 bayi dari 1000 kelahiran hidup. PJB dapat
menyebabkan kematian dan kecacatan pada bayi,
1
anak bahkan remaja . PJB kritis yaitu PJB yang dapat
menyebabkan kematian di masa bayi dikarenakan jantung yang terbentuk tidak
2
kompatibel dengan sirkulasi jantung dan pembuluh darah setelah lahir .
Gejala PJB pada anak bervariasi dimulai dari bayi yang tampak biru di mulut dan
pipi bagian dalam, berat badan yang tidak naik, kesulitan menyusu, sesak napas, jari kaki
dan tangan seperti jari tabuh, dada membonjol, sering jongkok dan tidak kuat beraktivitas
ringan sampai berat 2,3,4 . PJB harus dideteksi dini dan diobati secepatnya jika sudah
diketahui jenis PJB nya. Diagnosis PJB dimulai dari pemeriksaan dokter dan dilanjutkan
pemeriksaan elektrokardiografi (USG khusus jantung) . Setelah diagnosis diketahui,
2,3
PJB akan ditatalaksana dengan obat-obatan sesuai indikasi dan apabila bisa dikoreksi,
akan dikoreksi dengan cara operasi. Akhir-akhir ini, teknologi pengobatan PJB atau
jantung bocor telah berkembang pesat salah satunya penutupan kebocoran jantung
tanpa operasi. Teknologi ini dikenal dengan nama kardiologi intervensi 2,5,6 , khusus pasien
anak, kardiologi intervensi dilakukan oleh Divisi Kardiologi Anak sebagai bagian dari
Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak dan Instalasi Kesehatan Anak. Tindakan
kardiologi intervensi ini yaitu kateterisasi intervensi (penutupan bocor jantung tanpa
operasi) dan diagnostik (perekaman jantung untuk persiapan operasi).
22 | Kumpulan Artikel Populer