Page 51 - Artikel Populer RSUP Dr. SARDJITO
P. 51

HALAMAN SEHAT



                                                    PROMKES








                           HEMOVIGILANCE : Sudahkah RS Kita Melakukan ?


                                        Penulis : dr Teguh Triyono, Sp PK (K)



                       Transfusi darah merupakan terapi penunjang yang  diberikan kepada  pasien
               yang membutuhkan untuk mengganti atau meningkatkan salah satu atau beberapa

               komponen  darah.  Tindakan  ini  merupakan  rangkaian  proses  yang  panjang  sejak
               dilakukan  penjaringan  donor,  pengambilan  darah  donor,  pengolahan  komponen,

               penyimpanan darah, pemeriksaan pretransfusi, pemberian transfusi kepada pasien,

               sampai dengan pemantauan transfusi.
                       Transfusi  darah  memiliki  berbagai  risiko  disamping  banyak  manfaat  yang

               didapatkan.  Hasil  penelitian  menunjukkan  adanya  16%  kesalahan  transfusi  terjadi

               secara  bedside  pada  kategori  IBCT(Incorrect  Blood  Component  Transfused).
               Selama  ini  angka  kejadian  efek  samping  transfusi  di  Indonesia  belum  diketahui

               dengan  pasti.  Padahal  informasi  terkait  hal  ini  sangat  dibutuhkan  dalam  rangka
               keselamatan  pasien.  Hal  inilah  yang  mendasari  pentingnya  pelaksanaan  jejaring

               hemovigilace.
                       Istilah  hemovigilance  dikenal  sejak  tahun  1990an  di  Perancis,  berasal  dari

               bahasa  Latin  “haema”  berarti  darah  dan  “vigilans”  yang  berarti  memberikan

               perhatian khusus. Hemovigilance telah umum dilaksanakan di negara berkembang,
               meskipun  secara  teknis  masih  tertinggal  dibanding  negara-negara  seperti  Jepang,

               Perancis,  dan  Inggris.  Hemovigilance  merupakan  bagian  integral  dari  program
               keselamatan pasien.

                       Hemovigilance  memiliki  variasi  dalam  pemaknaannya,  tetapi  secara  umum
               didefinisikan  sebagai  “  seperangkat  prosedur  surveilans  yang  dilakukan  sejak

               pengambilan darah donor dan komponen darah sampai dengan pemantauan pasien

               dengan  tujuan  untuk  mengumpulkan  dan  mengevaluasi  informasi  tentang  efek
               samping  yang  terjadi  karena  penggunaan  produk  darah  dan  mencegah  kejadian

               tersebut”.





                                                                              49 | Kumpulan Artikel Populer
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56