Page 76 - kotasehat
P. 76
73
5.5. Prinsip Dasar Modifikasi Perilaku
Operant conditioning adalah jenis pembelajaran di mana perilaku individu
yang diubah oleh konsekuensinya; perilaku dapat berubah dalam bentuk,
frekuensi, atau kekuatan. Pengkondisian operan adalah istilah yang diciptakan
oleh BF Skinner pada tahun 1937. Perilaku Operan beroperasi pada lingkungan dan
dikelola oleh konsekuensinya.
Perilaku Responden dan Operan Skinner membedakan dua jenis perilaku:
respondent behavior (perilaku responden) yang ditimbulkan oleh suatu stimulus
yang dikenali, dan operant behavior (perilaku operan), yang tidak diakibatkan oleh
stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri oleh organisme. Respon yang tidak
dikondisikan (bersyarat) atau unconditioned respon adalah contoh dari perilaku
responden karena respon ini ditimbulkan oleh stimuli yang tidak terkondisikan,
contohnya gerak reflex seperti menarik tangan saat tertusuk jarum, dsb.
Perilaku operan tidak berkorelasi dengan stimuli yang dikenali sehingga
terlihat spontan, seperti pada banyak kegiatan yang dilakukan sehari-hari seperti
berdiri lalu berjalan. Menurut Skinner perilaku operan itu terjadi karena stimulus
yang menyebabkan perilaku tidak diketahui dan tidak perlu mengenalinya karena
hal itu tidak penting. Sedangkan perilaku responden bergantung pada stimulus
yang mendahuluinya.
Pengkondisian tipe S dinamakan respondent conditioning (pengkondisian
responden), Tipe ini menekankan pada pentingnya stimulus dalam menimbulkan
respon yang diingankan. Sedangkan tipe R menekankan pada respon disebut juga
operant conditioning (pengkondisian operan). Pengkondisian tipe R kekuatan
pengkondisiannya ditunjukkan dengan tingkat respon (respon state), sedangkan
dalam pengkondisian tipe S biasanya ditentukan berdasarkan besaran (magnitude)
dari respon yang terkondisikan.
5.6. Prosedur dasar reinforcement, extinction dan punishment
1. Prinsip Pengkondisian Operan dan Respondent Conditioning
Ada dua prinsip umum dalam pengkondisian tipe R : (1) setiap respon yang
diikuti stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang (2) Stimulus yang
menguatkan adalah segaa sesuatu yang memperbesar rata – rata terjadinya respon
operan, atau yang meningkatkan probabilitas terjadinya kembali respon.