Page 77 - kotasehat
P. 77
74
Skinner mengemukakan bahwa sebuah penguat itu dikataka efektif atau
tidak dapat dilihat dari efek yang ditimbulkan lewat perilaku. Dalam
pengkondisian operan, penekanannya adalah pada perilaku dan konsekuensinya,
dengan pengkondisian operan, organisme akan merespon dengan cara tertentu
untuk menghasilkan stimulus yang menguatkan.
Prinsip pengkondisian operan berlaku pada berbagai macam situasi. Untuk
memodifikasi perilaku, sesorang cukup mencari sesuatu yang menguatkan bagi
suatu perilaku yang diingankan terjadi, dan kemudian segera memperkuat
organisme itu. Kemudian dapat dilihat tingkat respon dari perilaku yang
diinginkan akan naik. Saat perilaku berikutnya terjadi harus diberi penguat
kembali hingga tingkat respon yang diinginkan terus naik. Manipulasi seperti ini
dapat dilakukan pada setiap perilaku yang mampu dilakukan oleh organisme.
Prinsip yang sama juga diaplikasikan Skinner pada pengembangan
personalitas (kepribadian manusia). Menurutnya kepribadian seseorang adalah
pola perilaku yang konsisten yang terjadi dan disebabkan oleh penguatan yang
selama ini didapatkan oleh diri kita. Menurut Skinner, organism yang bernyawa
akan senantiasa dikondisikan oleh lingkungannya, termasuk kultur atau budaya
sebagai salah satu kontingensi penguat karena budaya yang berbeda akan
menghasilkan perilaku yang berbeda pula.
2. Konsekuensi bahwa perilaku bentuk: reinforcement, extinction dan punishment
Penguatan dan hukuman, alat-alat inti pengkondisian operan, adalah positif
(disampaikan menyusul respon), atau negatif (ditarik mengikuti respon). Hal ini
menciptakan total empat konsekuensi dasar, dengan penambahan prosedur kelima
yang dikenal sebagai kepunahan (yaitu tidak ada perubahan dalam konsekuensi
mengikuti respon).
Reinforcement merupakan konsekuensi yang menyebabkan suatu perilaku
terjadi dengan frekuensi yang lebih besar. Punishment adalah konsekuensi yang
menyebabkan suatu perilaku terjadi dengan frekuensi kurang. Extinction ini
disebabkan oleh tidak adanya konsekuensi mengikuti perilaku. Ketika perilaku
adalah ngawur (yaitu menghasilkan konsekuensi tidak menguntungkan atau tidak
menguntungkan) akan terjadi lebih jarang. Ketika perilaku sebelumnya diperkuat