Page 31 - E-modul tentang kebijakan cultuurstelsel belanda di Karesidenan Madiun
P. 31
Adapun perubahan sosial lain yang terjadi di Karesidenan
Madiun yaitu munculnya sebuah perlawanan. Dimana perlawanan
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu reaksi jangka
panjang, gerakan ratu adil, dan sekte-sekte yang berbeda pandangan.
Adapun reaksi jangka panjang ini dilakukan dengan migrasi
penduduk. Sebagian besar aksi migrasi penduduk tersebut dilakukan
oleh para numpang atau orang yang tidak memiliki lahan.
Berdasarkan laporan residen E.M. Francis, disebutkan bahwa terjadi
perpindahan penduduk dari daerah penghasil nila ke daerah
penghasil kopi pada tahun 1840. Hal ini dikarenakan bekerja di
perkebunan nila lebih berat dari pada bekerja di perkebunan kopi.
Tak hanya itu reaksi jangka panjang lainnya yang terjadi di
Karesidenan Madiun adalah aksi pembakaran perkebunan akibat
pembayaran upah dan sewa lahan yang rendah (Ham, 2018 : 205).
Selain reaksi jangka panjang bentuk perlawanan rakyat lainnya
yaitu Gerakan Ratu Adil. Adapun Gerakan Ratu Adil ini merupakan
suatu kelompok yang terbentuk di tengah-tengah figur Ratu Adil.
Gerakan ini muncul seiring kerinduan masyarakat akan keadilan.
Berbagai perubahan sosial yang terjadi akibat beban pajak dan kerja
yang semakin berat, membuat masyarakat menginginkan
ketenteraman dan kestabilan. Pada akhir abad ke 19, terjadi dua
peristiwa besar di Madiun yaitu Pemberontakan Pulung dan Kasus
Bupati Madiun RM Adipati Brotodiningrat.