Page 62 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 62

masyarakat sebagai hasil warisan budaya (Fakih, 2013). Kajian kritik sastra feminis

                        ginokritik  (Showalter, 1981) yang diterapkan dalam novel  ini, yaitu pengkajian
                        terhadap tokoh Laila pada saat dirinya tidak menerima disubordinasi oleh Saman

                        yang menghendaki agar Laila tidak ikut serta dalam pembicaraan antara Saman dan

                        Sihar melalui klausa “urusan laki-laki”. Di sini perasaan Laila diungkap oleh Ayu
                        Utami  dalam  bentuk  kekecewaan  seorang  perempuan,  karena  Ayu  juga  adalah

                        seorang pengarang perempuan.
                             Selanjutnya  terdapat  hubungan  antara  citra  positif  di  diri  Laila  dengan

                        semangat feminisme yang terbangun dalam dirinya.  Laila berdasarkan tiga aspek

                        citra diri positif yang secara sosial, fisik, dan psikis adalah tipikal perempuan yang
                        cerdas,  mandiri,  jujur,  taat,  lugu,  dan  peka.  Misalnya  dengan  kecerdasan,

                        kemadirian,  kejujuran,  dan  kepekaannya,  Laila  membantu  Saman  dan  Sihar
                        berjuang  melawan  tindakan  sewenang-wenang  dari  Rosano  yang  congkak  dan

                        menyebabkan  kematian  tiga  mitra  kerja  Sihar.  Laila  juga  berjuang  dalam
                        menentang  ketidakadilan  sistem  yang  dilakukan  Rosano  yang  berkolusi  dengan

                        hukum agar terbebas dari jerat hukum.

                             Laila  dapat  dinilai  sebagai  sosok  perempuan  pejuang  kesetaraan  gender
                        dengan  salah  satunya  menolak  adanya  subordinasi  gender  dari  Saman  melalui

                        klausa  “urusan  laki-laki”.  Wujud  dari  perjuangan  kesetaraan  gender  Laila  yang
                        lainnya adalah dengan bangga atas bentuk profesi yang dia milikinya. Misalnya

                        profesi  Laila  sebagai  seorang  fotografer  adalah  sosok  perempuan  cerdas  dan

                        mandiri.  Dalam  arti  bahwa  Laila  memiliki  kemandirian  secara  finansial  sejak
                        bekerja menjadi fotograger. Termasuk perasaan bangga Laila dalam potensi dan

                        kompetensinya sebagai seorang fotografer yang dulunya identik sebagai pekerjaan
                        kaum laki-laki. Hal ini sebagai satu wujud dirinya berada dalam wilayah kesetaraan

                        gender.


                        Novel Namaku Teweraut (2000) karya Ani Sekarningsih

                             Alur novel Namaku Teweraut (2000) karya Ani Sekarningsih dibuat dengan
                        teknik alur maju. Meskipun ada bagian-bagian tetentu dari cerita novel ini dengan







                                                                                                     57
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67