Page 296 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 296

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







                                    42    Burhanudin, “The Fragementation of Religious Authority,” hal. 53.
                                    43    Lihat B.J. Boland, Pergumulan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Grafiti Pers, 1985), hal. 79-88.
                                    44    Ahmad Hassan (1887-1958) menulis tidak kurang dari 80 risalah. Dia diakui sebagai salah
                                          seorang pelopor bagi perkembangan literatur Islam di Indonesia awal abad modern.
                                          Beberapa karya Hassan dalam masalah teologi, meliputi antara lain:  Kitab al-Tauhied
                                          (pertama  terbit  1937),  al-Iman  (tanpa  tahun),  ’Aqa’id  (tanpa  tahun),  Adakah Tuhan?
                                          (1962, dicetak ulang di Malaysia 1971), Benarkah Muhammad itu Rasul? (1931), dan an-
                                          Nubuwah (1941). Di luar masalah teologi, Hassan juga menulis antara lain: Pengajaran
                                          Shalat (1930, cetak ulang 1991), Sual Djawab (1931, cetak ulang 1957-1058), dan Islam
                                          dan Kebangsaan (1941).
                                    45    K.H. Moenawar Chalil,  Kembali Kepada Al-Quran dan as-Sunnah: Suatu Muqaddimah
                                          bagi Himpunan Hadis-hadis Pilihan (Jakarta: Bulan Bintang, 1991).
                                    46    Hamka (1908-1981) juga dikenal sebagai sastrawan dan penulis produktif. Pernah menjadi
                                          editor di majalah Pedoman Masyarakat (1936-penjajahan Jepang), dan menulis beberapa
                                          buku yang terkenal: Ajahku (Jakarta: Widjaya, 1956), Tasawuf Modern (terbit pertama kali
                                          tahun 1939, cetak ulang: Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990).
                                    47    IKAPI  didirikan  pada  tanggal  17  Mei  1950  melalui  kesepakan  dari  beberapa  penerbit
                                          nasional di Jakarta. Pada awalnya jumlah anggotanya hanya berjumlah 13 anggota
                                          penerbit termasuk IKAPI sendiri. Lihat, Philips J Vermonte, “Penerbitan Islam di Indonesia:
                                          Menuju Sebuah Print Culture?,” dalam Rizal Sukma dan Clara Juwono (ed), Gerakan dan
                                          Pemikiran Islam Indonesia Konemporer, (Jakarta: CSIS, 2007), hal.257, “Ikapi Punya Peran
                                          Strategis dalam Pengembangan Budaya Unggul,” dalam  www.ikapi.or.id,  http://www.
                                          ikapi.org, 13 September 2006. (diakses tanggal 4 Mei 2008)
                                    48    Beberapa penerbit lain yang dalam perjalanannya turut menyemarakan fenomena
                                          menjamurnya penerbit buku Islam di Indonesia diantaranya Pustaka Arafah, Pustaka As
                                          Sunnah, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Pustaka Ar Rayyan, Pustaka At-Taqwa, Pustaka At
                                          Tazkia, Pustaka Darul Ilmi, Pustaka Ibnu Katsir, Pustaka Imam Adz-Dzahabi, Pustaka Azzam,
                                          Pustaka Abdulloh, Pustaka Al-Sofwa, Pustaka Sumayyah, Pustaka Al Furqon, Pustaka At
                                          Tibyan, Pustaka Yassir, Pustaka At Tazkiya, Pustaka Ulil Albab, Maktabah Al Ghurobaa,
                                          Media Hidayah, Media Tarbiyah, Darul Hag, Darul Qolam, Darus Sunnah Press, Pustaka
                                          Barokah, Rumah  Dzikir,  Al Aqwam,  Al Qowam,  At Tibyan,  Darul  Falah, Najmaazkiya,
                                          Pustaka Norma, Insan Kamil, La Raiba Bima Amanta (eLBA), Wafa Press, Rumah Dzikir,
                                          Daar An Naba, Maktabah Al Ghuroba,  Qisthi Press, serta beberapa penerbit lainnya.
                                    49    Heri Ruslan, “International Islamic Book Fair: Gairah Buku-buku Islami,”  Republika, 30
                                          Oktober 2005.
                                    50    Lihat situs resmi IKAPI dalam, http://www.ikapi.org
                                    51    “Ikapi Punya Peran Strategis dalam Pengembangan Budaya Unggul,” dalam www.ikapi.
                                          or.id, http://www.ikapi.org, 13 September 2006. (diakses tanggal 4 Mei 2008)
                                    52    Yayasan Masagung, tahun 1990 berusaha mendata seluruh buku-buku Islam yang
                                          terbit antara 1945 sampai dengan tahun 1980, disertai klasifikasi pembidangan disiplin
                                          Islam. Hasil dari proses pendataan tersebut adalah sebuah buku katalog yang berjudul
                                          Buku Islam Sejak Tahun 1945, 1987 & 1990 yang memberikan gambaran awal tentang
                                          perkembangan perbukuan Islam di Indonesia. lihat, http://www.depag.web.id/research/
                                          lektur/96/ (akses, 09 juni 2007)
                                    53    Tahun 2003, DEPAG berhasil menginfentarisir sebanyak 3041 judul buku Islam yang
                                          dihimpun dari daftar buku hasil produksi 110 penerbit Islam yang terdapat pada pameran
                                          buku Islam (Islamic Book Fair) yang diadakan oleh IKAPI Jakarta tahun 2003. lihat, http://
                                          www.depag.web.id/research/lektur/96/ (akses, 09 juni 2007)
                                    54    Lihat lebih lanjut dalam, Nico J.Tompi, “Trend Bacaan 1980-an: Cermin Meningkatnya
                                          Telaah Keagamaan,” Diskusi Buku Agama Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi Majalah
                                          Tempo, Jakarta, 1987. seperti dikutip Anwar, Pemikiran dan Aksi, hal. 124-125.










                    280
   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301