Page 458 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 458

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3























           Kegiatan pengurus dewan
           pimpinan pusat Ikatan
           Mahasiswa Muhammadiyah,
           Menteng, Jakarta. IMM tumbuh
           dan berkembang secara cepat
           di lingkungan perguruan
           tinggi Muhammadiyah karena
           didukung secara struktural
           oleh Muhamamdiyah sebagai
           organisasi induknya.
           Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.




                                    IMM tumbuh dan berkembang secara cepat di lingkungan perguruan tinggi
               Secara jelas IMM     Muhammadiyah karena didukung secara struktural oleh Muhamamdiyah
               disebutkan dalam     sebagai organisasi induknya. Walaupun sebagai organisasi otonom yang paling
               Kaidah Perguruan     muda dalam Muhammadiyah, IMM bisa bergerak bebas untuk menyebarkan
            Tinggi Muhammadiyah,
                PTM (2006) bab      ideologi modernis Muhammadiyah di kalangan akademisi di lingkungan
                 XIV pasal 78       perguruan Muhammadiyah. Secara  jelas IMM disebutkan dalam Kaidah
               bahwa “Organisasi    Perguruan  Tinggi  Muhammadiyah,  PTM  (2006)  bab  XIV  pasal  78  bahwa
             kemahasiswaan yang
             berdiri di PTM adalah:   “Organisasi kemahasiswaan yang berdiri di PTM adalah: a) Ikatan Mahasiswa
              a) Ikatan Mahasiswa    Muhammadiyah;  b)  Organisasi  lain  yang  diizinkan  oleh  Pimpinan  PTM”.
              Muhammadiyah; b)      Dalam  prakteknya,  hanya  IMM  sebagai  LDK  resmi  di  berbagai  perguruan
              Organisasi lain yang
            diizinkan oleh Pimpinan   tinggi Muhammadiyah. Ini berarti bahwa organisasi mahasiswa selain IMM di
                    PTM”.           perguruan tinggi Muhammadiyah dianggap sebagai organisasi ekstra-kampus,
                                    sebagaimana juga keberadaan IMM di perguruan tinggi umum lainnya.


                                    Kemunculan IMM dari sisi waktu sangat tepat, ketika Indonesia mendapatkan
                                    ancaman ideologis dari PKI. Kondisi ini didukung oleh demokrasi terpimpin
                                    Sukarno yang otoriter. Sejarah mencatat bahwa pada periode 1960-an Sukarno
                                    condong ke sosialisme-komunisme. Nasakom yang dicanangkan oleh Sukarno
                                    saat itu merupakan bukti konkrit kecenderungan ini. Keterlibatan beberapa
                                    pimpinan Masyumi dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
                                    (PRRI) pada 1958 berbuntut pada pembubaran Masyumi pada 1960. HMI yang
                                    dianggap sebagai onderbouw Masyumi hampir saja kena imbas dari pembubaran









                    442
   453   454   455   456   457   458   459   460   461   462   463