Page 459 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 459

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







           Masyumi. Di sisi lain, keberadaan PKI juga merupakan kekuatan yang sangat
           signifikan di periode ini. Bahkan PKI memiliki pendukung di level mahasiswa yaitu
           Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI). Karena getolnya penolakan
           HMI terhadap ideologi PKI, maka PKI dan CGMI mengusulkan pada pemerintah
           untuk membubar HMI dengan tuduhan sebagai anteknya DI/TII. Pada saat inilah
           IMM muncul sebagai pendukung HMI untuk tidak dibubarkan oleh Sukarno.  43


           Periode Orde Baru awal tidak hanya masa sulit bagi organisasi politik Islam,
           tapi juga bagi gerakan mahasiswa Islam. Program depolitisasi Orde Baru
           sejak awal 1970-an telah menciutkan ruang gerak umat Islam tidak hanya di
           ranah politik, tapi juga di ranah sosial. IMM juga mengalami masa sulit dalam
           mensikapi kebijakan UU Keormasan yaitu Asas Tunggal Pancasila. Senada
           dengan organisasi induknya yang akhirnya menerima Pancasila, IMM mengikuti
           keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-41 pada 1985 sebagai strategi
           dakwah Muhammadiyah.  Periode ini dimanfaatkan secara optimal oleh IMM
           untuk mengembangkan lembaga IMM. Walhasil, pada 1990-an IMM telah
           berkembang ke hampir semua wilayah khususnya di lingkungan perguruan
           tinggi Muhammadiyah.


           Sebagai organisasi sosial di level mahasiswa, IMM juga menaruh perhatian
           pada isu-isu sosial-politik dan kemanusiaan. Periode Orde Baru secara umum
           memang telah membungkam berbagai gerakan sosial keagamaan dan juga
           politik. Namun demikian, ketika peluang politik terbuka, IMM juga berserikat
           dengan gerakan-gerakan mahasiswa dan kaum intelektual lain menuntut
           mundurnya Soeharto dalam gerakan reformasi 1997. Sebagai organisasi
           otonom di bawah Muhammadiyah, IMM juga mendukung gerakan-gerakan
           politik Muhammadiyah khususnya di ranah politik praktis dan juga aspek-aspek
           sosial lainnya. Walaupun demikian, sejauh ini belum banyak alumni IMM yang
           berkiprah di level nasional kecuali beberapa tokoh seperti M. Amien Rais, M. Din
           Syamsuddin, M. Djazman Al-Kindi.






























                                                                                                 443
   454   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464