Page 457 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 457
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
IMM adalah organisasi
mahasiswa Muslim
IMM adalah organisasi mahasiswa Muslim terakhir yang berdiri di masa Orde terakhir yang berdiri di
masa Orde Lama. IMM
Lama. Selang beberapa tahun setelah mahasiswa yang berafiliasi NU memisahkan didirikan di Yogyakarta
dari HMI, mahasiswa yang berafiliasi ke Muhammadiyah juga memisahkan diri pada 14 Maret 1964.
dari HMI. Akhirnya, IMM didirikan di Yogyakarta pada 14 Maret 1964. Ada IMM berdiri karena
kekecewaan generasi
beberapa hal yang melatarbelakangi berdirinya IMM. Secara ideologis ditengarai muda Muhammadiyah
bahwa IMM berdiri karena kekecewaan generasi muda Muhammadiyah terhadap terhadap HMI yang
HMI yang kurang konsisten terhadap ideologi modernisnya. Konsep modernis kurang konsisten
(pembaharuan) merupakan prinsip penting bagi mahasiswa Muhammadiyah terhadap ideologi
modernisnya.
karena merupakan prinsip dasar bagi organisasi otonom Muhammadiyah berdirinya IMM
ini. Secara sosiologis, berdirinya IMM juga didorong oleh munculnya banyak juga didorong oleh
perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah. Ketidakpuasan generasi muda munculnya banyak
Muhammadiyah terhadap ideologi HMI mendorong lahirnya IMM. 41 perguruan tinggi
di lingkungan
Muhammadiyah.
Faktor sosiologis lain adalah bahwa berdirinya IMM untuk melengkapi Ketidakpuasan generasi
keberadaan organisasi generasi muda Muhammadiyah yang sudah berdiri muda Muhammadiyah
terhadap ideologi HMI
lebih awal, seperti Nasyi’atul Aisyiyah (berdiri 1931), Pemuda Muhammadiyah mendorong lahirnya
(berdiri 1932), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (berdiri 1961, dan mulai 2008 IMM.
berubah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah, IRM). Beberapa tokoh dibalik
berdirinya IMM diantaranya adalah Mohammad Djazman, M. Amien Rais, dan Lambang Ikatan Mahasiswa
A. Rosyad Sholeh. Muhammadiyah (IMM).
IMM baru berdiri pada 1964
karena Muhammadiyah masih
Berbeda dengan PMII, berdirinya IMM tidak banyak menimbulkan konflik atau mempunyai beban moral pada
Ikrar Abadi umat Islam pada 1949
friksi di dalam HMI. Secara sosiologis bisa dipahami karena berdirinya IMM tidak yang menyepakati bahwa HMI
diikuti oleh keluarnya para aktivis yang berideologi modernis dari HMI. IMM baru sebagai satu-satunya organisasi
berdiri pada 1964 karena Muhammadiyah mahasiswa.
Sumber: Direkorat Sejarah dan Nilai Budaya
masih mempunyai beban moral pada
Ikrar Abadi umat Islam pada 1949 yang
menyepakati bahwa HMI sebagai satu-satunya
organisasi mahasiswa. Walaupun demikian,
berdirinya PMII merupakan “preseden baik”
bagi mahasiswa Muhammadiyah untuk
mendirikan organisasi sendiri. Keberadaan
IMM lebih merupakan organisasi alternatif
bagi mahasiswa berideologi modernis. Di sisi
lain, IMM yang dominan di perguruan tinggi-
perguruan tinggi Muhamamdiyah bukan
merupakan ancaman bagi keberadaan HMI.
Secara politis, berdirinya IMM bersamaan
dengan konfrontasi HMI dengan PKI, bahkan
HMI terancam akan dibubarkan oleh rezim
42
Sukarno.
441