Page 159 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 159

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  149



               Pangeran Trenggana, hanya sebentar bertahan.


                   Pati Unus menurut De Barros, adalah seorang keturunan raja-raja Jawa,
               yang  sejak  lama berusaha menaklukkan  Malaka  pada masa  kekuasaannya
               dan terutama  memperhitungkan keinginan orang Jawa yang menjadi bagian
               dari  penduduknya.  Tentang penaklukkan  kota  itu sebelum orang Portugis,
               mencapai tujuan itu ia melakukan persiapan besar dan di antaranya membuat

               sebuah junk yang besarnya sama dengan kapal Portugis berkapasitas 500 ton
               yang  diperkuat dengan tujuh lapis campuran kapur dan minyak yang dapat
               digunakan sebagai tameng yang tak tertembuskan oleh senjata. Ia menjalin
               hubungan baik dengan  para kepala orang Jawa di Malaka.  Kenyataan bahwa
               penaklukkan kota ini oleh d’Albuquerque jelas menggagalkan rencananya. Ia
               berharap hasil baik bisa diraihnya; di satu sisi karena dia melihat betapa kecil
               kekuatan yang mempertahankan kota itu, di sisi lain karena ia mengharapkan

               persekutuan  dengan penduduk  untuk  mengusir orang-orang asing yang
               dibenci. Setelah tujuh tahun melakukan persiapan, ia mengumpulkan armada
               dengan 90 perahu yang diawaki oleh 12 ribu orang, kebanyakan adalah orang
               Jawa dari Palembang, di bawah perintah Tumenggung dan dilengkapi dengan
               sejumlah besar meriam yang dibuat di Jawa. Menurut De Baros, orang Jawa
               adalah penembak meriam yang cakap. Dengan kekuatan ini dia memutuskan
               menyerang Malaka. Akan  tetapi sayang sekali pada saat itu Pati Ketir terdesak
               dan  melarikan  diri ke  Jawa.  Orang-orang  Portugis yang  sejak  lama  telah
               mencium maksudnya, mendengar bahwa Pati Unus datang untuk membantu

               Pati Katir. D’Andrade  mempersiapkan kedatangan  orang Jawa dengan
               menempatkan  seluruh armadanya di  selat  Sabang  (dalam  laporan  disebut
               Sabun). Akan tetapi karena tidak ada pertempuran, mereka kembali ke Malaka,
               dengan maksud untuk  berangkat  ke Goa sesuai  perintah yang diberikan
               kepadanya. Untunglah rencana ini tidak  dilaksanakan ketika diketahui bahwa
               kapal-kapal Pati Unus muncul dari sisi lain dari yang diduga semula. Dengan
               maksud menyerang kota,  diam-diam mereka menyusuri  pantai  Sumatera

               dan dengan perlindungan pulau-pulau sekitarnya, meluncur ke utara menuju
               muara sungai Siak dan dari sana menyeberangi selat itu, sehingga pada petang
               tanggal 1 Januari 1513 secara tiba-tiba orang melihat laut di sebelah barat
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164