Page 85 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 85
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 75
92
banga Eropa. Oleh karena faktor rantai perdagangan (yang didominasi
oleh orang-orang Muslim) yang sangat panjang dari daerah produsen hingga
konsumen di Eropa, harga rempah-rempah bisa mencapai 1.000 persen dan
kadang-kadang lebih dari itu. Dengan biaya yang semacam itu, timbullah aura
93
kemewahan, bahaya, jarak yang jauh dan keuntungan yang berlimpah. Faktor-
faktor itulah yang sekiranya menjadi pendorong bagi dimulainya penjelajahan
samudera yang menjadi embrio bagi lahirnya imperialisme dan kolonialisme
Eropa. Keinginan itu juga didorong oleh sejumlah pedagang di kawasan Laut
Tengah dan di bagian pantai utara Eropa yang menikmati keuntungan sebagai
distributor rempah-rempah di Eropa. Mereka telah berhasil memupuk modal
untuk melakukan suatu manuver besar dalam dunia perniagaan. Di antara bangsa-
bangsa Eropa, Portugis dan Spanyol lah yang pada awalnya memiliki semangat
untuk menemukan produsen rempah. Mereka adalah pedagang rempah sejak
lama dan mengalami kerugian setalah Konstantinopel yang merupakan salah
satu pintu penting perdagangan Asia – Eropa direbut oleh Kekhalifahan Turki
pada 1453. Perkembangn ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan
cukup mendasar dalam jalur perdagangan rempah di dunia.
B. JALUR REMPAH PERIODE MODERN
Perancis merupakan suatu negara yang memiliki peran penting pada awal
perdagangan rempah ke Timur. Pada awal abad XIII, perdagangan di kota-
kota besar Perancis mulai berkembang. Barang-barang yang diperdagangkan
di sana dipasok dari pelabuhan Marseille. Perkembangan perdagangan di
Perancis dimulai pada saat pecahnya Perang Salib. Perang Salib ini membawa
dampak yang yang sangat penting tidak hanya pada perkembangan kota-
kota di Paris, akan tetapi juga dalam perkembangan kota-kota besar di Eropa,
termasuk di Italia. Sebagai konsekuensi dari keikutsertaan negara-negara
dalam operasi militer Perang Salib, kota-kota ini memperoleh hak-hak
istimewa dalam berdagang.
92 Leonard Y. Andaya, Dunia Maluku: Indonesia Timur pada Zaman Modern Awal, Penerjemah Septian
Dhaniar Rahman (Yogyakarta: Ombak, 2015), hlm. xvi.
93 Turner, Sejarah Rempah, hlm. 5.