Page 89 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 89
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 79
dikenal kuat di laut Merah. Mereka membawa barang dagangan yang berasal
dari Timur melalui Tanjung Harapan, yang menandai akhir dari kejayaan
bangsa Mesir. Bahkan Mesir pada 1517 harus takluk pada kekuatan Ottoman.
Kota itu malahan pernah dijadikan sebagai salah satu provinsi Turki yang
tidak memiliki peranan sama sekali.
Sementara itu, di belahan dunia yang lain, ketika Columbus mengklaim
menemukan benua Amerika pada 1492, jalur perdagangan dunia berubah.
Sejak saat itu, bagi Mesir dan kota-kota dagang Eropa seperti Italia juga
terganggu dengan dikuasainya kota Konstantinopel oleh Turki pada 1453.
Kondisi inilah yang menyebabkan pusat dunia berubah. 98
Perdagangan rempah pada Abad Pertengahan dan abad sesudahnya
menjadi barang dagangan utama yang didatangkan dari India. Rempah dibawa
dari India ke Eropa. Pada masa selanjutnya baru diperkenalkan di Eropa teh,
kopi, dan tembakau pada pertengahan abad XVII. Barang-barang dagangan
lainnya yang pada masa selanjutnya belakangan dibawa ke Eropa adalah
beras dan gula. Kedua komoditi dagang ini biaya pengangkutannya sangat
tinggi yang menjadikan kedua produk dagang itu menjadi sangat mahal dijual
di Eropa. Gula saat itu menjadi komoditi yang langka karena harus dipasok
dari Eropa selatan dan Afrika Utara. Sementara itu, rempah menjadi barang
mewah di dapur. Rempah juga dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai
jenis pengakit dengan mencampurkan lada, jahe, kencur, gula, cengkeh, dan
khususnya pala. Rempah tersebut tidak hanya dapat mengobati penyakit perut
dan pernafasan, tetapi juga sakit kepala dan dada, yang dapat disembuhkan
dengan rempah. Untuk pengobatan berbagai jenis penyakit pada saat itu
digunakan rempah. Dengan demikian, harga rempah menjadi semakin tinggi,
terlebih lagi rempah juga digunakan sebagai bumbu makanan dan minuman.
Di beberapa kalangan, rempah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia, sehingga memiliki peran yang besar dalam peningkatan
harga di pasaran.
Di beberapa wilayah, pemerintah setempat meminta cukai dan upeti
98 C.R. Boxer, The Portuguese Seaborne Empire 1415-1825 (Victoria, 1973, Pelican Book), hlm.45