Page 91 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 91

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  81



               saat  pecahnya Perang Salib. Orang Gujaratlah yang melakukan perdagangan

               di kepulauan Nusantara pada masa itu. Sebagian besar rempah dan barang
               dagangan lain yang dihasilkan di berbagai negara di Hindia kemudian diangkut
               ke Cambay. Dari kota ini kemudian dikapalkan lebih lanjut ke wilayah lain. 100

                   Para pedagang  Gujarat  memiliki  agen-agennya  di semua  kota  dagang
               utama di Timur. Di Malaka tinggal seribu orang pedagang Gujarat, sementara

               antara tiga dan  empat ribu lainnya selalu dalam perjalanan dalam kegiatan
               berdagang mereka. Malaka  tidak mampu bertahan tanpa Cambay karena
               kekayaan pedagangnya dan permintaan akan barang yang mereka bawa di kota
               itu. Demikian sebaliknya, Cambay juga tidak bisa hidup tanpa Malaka karena
               di sana barang-barangnya dijual di pasar internasional. Baru menjelang akhir
               abad XVI, ketika memasuki teluk  Cambay kapal-kapal mengalami  ancaman
               karena terjadi pengendapan di  pantai.  Dengan kondisi  seperti  itu,  pilihan

               jatuh ke pelabuhan Diu di pantai selatan anak benua ini. Di kota pelabuhan
               inilah orang Portugis tinggal, atau ke pelabuhan  Surat tempat orang Belanda
               dan Inggris membangun lojinya di dekat pelabuhan. 101

                   Sumber lain  melukiskan  perdagangan  di Gujarat  dari abad  XIV sampai
               XVII.  Mereka membawa sutera dan katun, kain putih dan kain celup, serta

               manik-manik  ke pelabuhan  Sofala di  pantai  timur Afrika. Di  antara  benda-
               benda yang mereka bawa ke Aden tidak hanya rempah yang mereka dapatkan
               dari kepulauan Nusantara, tetapi juga kain katun. Penduduk Cambay tampil
               dengan banyak potongan kain dan manik-manik yang harganya sangat tinggi
               sehingga tampak menakjubkan.


                   Sebelum 1500 kelompok Cornelius dari Cambay juga berdagang rempah
               melalui  Aden,  Laut  Merah, Alexandria  menuju  Eropa  dan  Cina. Kemudian
               mereka membawa  rempah menuju  Persia   dan Arabia serta bagian  lain
               dari India, dan mengimpornya bersama katun dan barang-barang sutera ke
               kepulauan  Nusantara  pada  1349.  Demikian Cambay  memiliki perdagangan
               yang besar di kawasan ini. Kota ini memperoleh banyak uang karena barang

               100  Charles David Le (Ed.) “The route to India” dalam Portuguese Voyages 1498-1663 (London, J.M. Dent &
                   Son, 1950), hlm. 3-9.
               101  Ibid., hlm, 10-14.
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96