Page 92 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 92

82     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              dagangan yang begitu menarik, sangat berlimpah dan mahal dibongkar dan

              dimuat di Cambay.

                 Barbossa melaporkan  bahwa    seorang agen  perdagangan  Venetia di
              Lisbon, Lunardo da Ca’Masser pada 1506 dan agen oleh Bologna Ludovico dari
              Varthema, telah menuliskan kesannya saat mereka berkunjung ke Cambay pada
              1503 dan 1504. Dalam laporannya itu disebutkan bahwa Cambay merupakan

              pasar perdagangan yang pertumbuhannya luar biasa sepanjang masa, berkat
              peralihan jalur perdagangan produk Timur pada abad XIII ke jalur laut pada
              abad selanjutnya. Jalur laut itu menghubungkan Asia Timur dan Roma. Tidak
              terbantahkan  laporannya  yang  mengatakan  bahwa  Gujarat  pada  saat  itu
              telah  kehilangan peranannya  sebagai pusat perdagangan. Marcopolo  pada
              1293 malah tidak sempat  singgah di Cambay dalam perjalanannya ke Timur.
              Akan  tetapi pelaut lainnya Jordanus de Marignoll masih mengikuti jalur laut

              yang lama dari Ceylon langsung menuju ke Hormuz di Teluk Persia. Ia tidak bisa
              memberikan laporan langsung tentang Gujarat meskipun apa yang ia katakan
              dalam laporan perjalananannya memberikan kesaksian tentang perkembangan
              industri dan perdagangan. Pelabuhan Cambay yang semula dikenal  sebagai
              sarang perompak telah berubah menjadi pusat perdagangan yang maju.  102


                 Orang Portugis mulai melakukan pelayaran perintis ke India pada 1498-
              1545. Periode ini juga sering disebut dalam sejarah dunia sebagai era Vasco
              da Gama. Periode ini dijelaskan sebagai era kekuatan maritim, suatu kekuatan
              yang bertumpu pada kontrol  di lautan oleh bangsa-bangsa Eropa, setidaknya
              sampai kemunculan Amerika dan Jepang sebagai kekuatan laut utama pada
              akhir abad XIX. Berdasarkan sejarah maritim, lebih dari 400 tahun ini tidak
              ada yang lebih menonjol selain orang Portugis yang mampu mempertahankan
              posisi dominannya dalam perdagangan maritim sejak abad XVI di Samudera
              India. Orang Portugis juga memiliki andil yang penting dalam perdagangan

              laut di sebelah timur selat Malaka. 103
              102  Schrieke menjelaskan tentang Perdagangan Jawa dan kebangkitan Islam di kepulauan Nusantara. Tulisannya
                 di bab ini mendeskripsikan tentang upaya yang dilakukan oleh orang Portugis dalam mencari sumber rempah.
                 Dalam karyanya yang sangat kaya dengan data tidak hanya menggambarkan tentang jalur pelayarannya
                 itu sendiri, tetapi juga membahas kondisi social ekonomi masyarakat yang dilalui oleh jalur rempah ini,
                 termasuk di Jawa. Lihat Schrieke, Indonesian Sociological, hlm. 8 – 34.
              103  C.R. Boxer,  The Portuguese Seaborne Empire 1415-1825 (Victoria, Pelican Book, 1973),  hlm. 30-42
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97