Page 88 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 88
78 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
Eropa. Hal ini disebabkan karena mereka mampu mempertahankan diri dari
hambatan-hambatan yang ditemui. Sejarah perdagangan rempah timur juga
membuktikan hal tersebut. Gangguan yang ada yang ditandai oleh jatuhnya
Kekhalifahan Abasiyah tidak mengganggu jalur perdagangan yang selama ini
digunakan oleh umum (dari teluk Persia melewati Bagdad menuju ke kota-
kota pelabuhan Mediterania) yang tidak mengganggu jalur perdagangan.
Perang Salib sangat merugikan para pelaku perdagangan ini. Pertama-tama
perlu dilihat bahwa pasukan Perang Salib juga memiliki kepentingannya sendiri.
Berdasarkan data yang ada, Godfrey de Buillon telah melakukan perjanjian
dengan kota Islam Askalon dan Damaskus yang bernama Commertiorum Gratia.
Walaupun demikian, tidak semua ksatria Eropa memiliki tujuan yang sama.
Justru dalam kondisi demikian itulah, ummat Islam sangat mengkhawatirkan
pada para ksatria Eropa yang memiliki tujuan lain.
Setelah penaklukan Palestina Selatan oleh pasukan elite Eropa, perdagangan
rempah mengalami kemajuan yang sangat signifikan, terutama di pelabuhan
Ras Elba, di Laut Merah seberang Jeddah. Pelabuhan itu berubah menjadi
pelabuhan perdagangan transito India. Dari pelabuhan ini, perdagangan
berlangsung melewati gurun di Mesir, kemudian menyusuri sungai Nil hingga
sampai di ibukota Fostat, bahkan sampai di Alexandria. Pada masa puncak
kejayaan Fatimiah, Mesir menjadi satu-satunya kekuatan Islam terbesar di
pantai timur Mediterania. Masa inilah dikenal sebagai masa keemasan Mesir.
Masa kejayaan ini musnah tatkala kekhalifahan Abassiyah berkuasa, sebagai
akibat dari kemunculan gerombolan Mongol yang meluluhlantakkan wilayah
itu pada 1258. Mesir tidak menganggap masa kejayaannya itu berasal dari
hasil pertanian, namun berkat dari perdagangan yang menjadikan Mesir
sebagai tempat transit perdagangan dari India. 97
Jadi ketika orang-orang Portugis muncul di Samudera Hindia pada 1498,
mereka menaklukkan Malaka sebagai awal dari pencarian sumber rempah
dari timur ke barat, bahkan mampu mendominasi pelayaran Islam yang
97 J.H.F. Sollewijn Gelpke, “Alfonso d’Albuquerque’s Pre-Portuguese Javanese Map, Partially Reconstructed
from Francisco Rodrigues’ Book.” dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Jilid 151, 1995, hlm.
76-99