Page 10 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 10
meresapi berbagai macam kejadian sejarah baik dalam konteks sejarah nasional
Indonesia maupun dalam konteks mengisi perjuangan di era sekarang.
6. Dalam jalur pelayaran dunia yang menghubungkan Timur dan Barat, muncul pusat-
pusat pertumbuhan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik yang mempertautkan
lautan dan daratan melalui pelabuhan dan perkembangan kota-kotanya. Dinamika
kehidupan masyarakat pun menjadi lebih kompleks dengan berbagai aspek dan
karakter yang terbentuk sehingga mewujudkan peradaban baru di kota-kota
pelabuhan. Karena itulah bisa dikatakan juga betapa pentingnya memahami aspek
geografis untuk menguasai pelayaran dan perdagangan. Dalam sejarah pelayaran dan
perdagangan, masa keemasan atau ‖kurun niaga‖ berlangsung selama abad 15 – 18
Masehi memposisikan Indonesia dalam ―Poros Maritim Dunia‖, di mana rempah-
rempah menjadi daya tarik utama.
7. Sistem pengetahuan dan tradisi kebaharian yang dimiliki bangsa Indonesia seperti
ilmu astronomi sebagai penunjuk arah, teknologi perkapalan, organisasi pelabuhan,
sistem budaya, kepercayaan kelembagaan bahari, tradisi lisan, lembaga budaya serta
sistem-sistem budaya dengan kepercayaan masyarakat bahari yang menjadi khazanah
kearifan lokal pengetahuan tradisi bahari perlu ditumbuh kembangkan.
8. Laut adalah ajang pergulatan nasib manusia demi peningkatan harkat kemanusiaan
melalui pergumulan di laut sepanjang abad dengan berbagai motif dan
kepentingannya.
9. Laut adalah pula sumber inspirasi, tidak hanya dalam bidang ekonomi dan sosial-
politik, akan tetapi juga dalam corak dan dinamika pemikiran intelektual menjadikan
pedoman bagi kehidupan masyarakat bahari, seperti yang termuat dalam historiografi
tradisional, sastra dan seni.
10. Berita asing tentang alam Nusantara dalam peralihan zaman yang dibawa oleh para
pelawat dari berbagai belahan dunia-pusat-pusat perdagangan, kekuasaan dan
penyebaran agama serta kekuasaan menjadi sumber penting dalam rekontruksi
sejarah, khususnya sejarah maritime Indonesia. Karena itulah pemerintah diharapkan
dapat memberi perhatian terhadap perlunya sebuah program khusus menyangkut
sumber-sumber informasi asing tersebut.
11. Salah satu ciri penting dari dinamika pelayaran laut adalah cairnya wilayah
kekuasaan, yang ditunjukkan dalam jaringan Islam Nusantara. Adanya jaringan
memori kolektif ditunjukkan oleh hubungan guru dengan murid, di antaranya para
ulama yang menyatukan Nusantara. Integrasi ranah peradaban Nusantara
dimungkinkan terutama karena ranah ini adalah sebuah ‗benua maritim‘ yang cair dan
mengalir sehingga mendekatkan dan mengintegrasikan tradisi Islam lokal daerah
menjadi Islam Nusantara yang distingtif.
12. Budaya maritim dan negara maritim hanya bisa dipahami oleh seluruh masyarakat
jika melibatkan institusi pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun informal.
Untuk itu perlu dilakukan perubahan kurikulum, yang berbasis pada karakter bidang
maritim.
Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X viii | P a g e