Page 8 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 8

perkawinan  yang sulit untuk lupakan. Jaringan  memori kolektif inilah  yang telah lama
                   membangun hubungan antarpulau di Nusantara.
               9.  Pada  awal  abad  ke-19,  kehidupan  maritim  kita  mulai  merosot.  Pada  saat  itulah  kita
                   memulai  babakan  baru.  Kita  mulai  berpindah  menjadi  Negara  yang  berorentasi  pada
                   dunia pertanian, sebagai Negara Agraris. Suatu kehidupan Negara bertumpu pada budaya
                   darat.

               10.  Sudah waktunya kita memahami perjalanan kita, modal sejarah kita setidaknya dapat kita
                   maknai  sebagai  titik  tolak  untuk  membangun  visi  kedepan  kita  sebagai  bangsa  bahari
                   yang tangguh. Laut sebagai penghubung adalah modal dasar untuk memperkuat jaringan
                   ekonomi,  budaya,  politik,  dan  sosial  bangsa  Indonesia  sebagai  Negara  Maritim  yang
                   disegani oleh Negara-negara tetangga dan dunia di masa-masa mendatang.

               11. Akhirnya  saya  mengucapkan  selamat  menjalankan  Konferensi  Nasional  Sejarah.  Saya
                   menunggu hasil kongkrit Konferensi ini sebagai sebuah kerja nyata dalam membangun
                   budaya bahari dan negara maritim baik di bidang budaya, pendidikan, ekonomi, sosial,
                   dan politik.


               Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
               Om Santi---Santi ---Santi Om
               Salom



                            Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
                                                        Puan Maharani


















               Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X                                         vi | P a g e
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13