Page 126 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 126
Raden Pandji Soeroso 113
dan kebutuhan serta kesejahteraan pegawai negeri yang berjumlah
sekitar dua juta jiwa dengan keluarganya yang berjumlah sekitar 10
juta jiwa, sehingga perlu adanya modal tambahan dari berbagai
sumber.
Induk Koperasi Pegawai Negeri di bawah pimpinan R.P.
Soeroso kemudian berjuang untuk terus mendapatkan tambahan
modal dengan modal awal yang didapat dengan nilai 105 juta Rupiah,
Induk Koperasi Pegawai Negeri kemudian mencoba untuk membuat
proyek pembangunan perumahan untuk pegawai negeri di Jakarta,
tepatnya di Desa Bintaro Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Di dalam proyek itu, R.P. Soeroso mendirikan 188 buah
rumah dari tipe 25, 45, 54, dan 70, yaitu tipe yang dibuat oleh
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Di dalam komplek
perumahan yang didirikan tersebut, dilakukan pula pembangunan
sekolah dasar dari modal INPRES, kemudian terdapat pula bangunan
tempat ibadah berupa musolah yang dibangun oleh Induk Koperasi
Pegawai Negeri. Proyek yang dibangun oleh Induk Koperasi Pegawai
Negeri yang dibangun di wilayah Bintaro tersebut, kemudian menjadi
contoh perumahan nasional yang ditangani langsung oleh
pemerintah dan dikembangkan secara berkala.
Dengan perkembangan yang cukup signifikan, kemudian
muncul proyek perumahan yang kemudian tumbuh dan dilaksanakan
oleh gabungan dari Koperasi Pegawai Negeri. Oleh karena
pembiayaan proyek yang cukup besar, dibutukan modal yang cukup
besar dalam memulai proyek perumahan tersebut. Dalam hal ini, R.P.
Soeroso sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai Negeri,
berupaya untuk mengajukan permintaan kepada Presiden Suharto
pada 12 Juli 1979 atau yangjuga nantinya dikenal dengan Hari
Koperasi. Hal tersebut berujung pada ditanganinya proyek
perumahan yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian
Perumahan Rakyat yang bekerjasama dengan Induk Koperasi
Pegawai Negeri.
Pada akhir November 1980 Menteri Perumahan Rakyat
mengirimkan surat kepada Kabinet untuk mendirikan unit usaha

