Page 121 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 121

108       Gubernur Pertama di Indonesia



            daerah.  Hal  tersebut  kemudian  disetujui  oleh  pemerintah  dengan
            keluarnya  surat  Edaran  kepada  para  menteri-menteri  Republik
            Indonesia  pada  22  November  1954  nomor  34146  /  54  terkait
            pembentukan Koperasi Pegawai Negeri.
                    Selain  itu  terdapat  pula Surat  Edaran  dari  Perdana  Menteri
            Republik Indonesia kepada para menteri pada 7 April 1955 nomor
            9190 / 55 yang membebaskan para pegawai negeri untuk keperluan
            Koperasi Pegawai Negeri. Kesejahteraan para pegawai negeri terus
            diperjuangkan  oleh  R.P.  Soeroso  hingga  munculnya  Keputusan
            Presiden nomor 36 tahun 1969 dan nomor 22 tahun 1970 mengenai
            Koperasi Pegawai Negeri untuk mendapat modal dari potongan gaji
            pegawai negeri sehingga dengan mudah, gerakan Koperasi Pegawai
            Negeri dapat berkembang secara terus menerus.
                    Kemudian  modal  dari  keputusan  presiden  tersebut  sudah
            mulai berjalan semenjak tahun 1969 hingga tahun 1974, dan selama
            lima tahun tersebut gerakan Koperasi Pegawai Negeri memperoleh
            modal sekitar 2,25 miliar Rupiah. Dana tersebut kemudian menjadi
            dana  abadi  yang  terus  diputar  sebagai  usaha  simpan  pinjam,
            pembangunan  proyek-proyek  daerah  untuk  keperluan  pegawai
            negeri,  mendirikan pabrik sepeda  Turangga  pada tahun 1974  yang
            diresmikan  oleh  presiden  republik  Indonesia  Soeharto,  dan  untuk
            keperluan lain lain yang bertujuan untuk menyejahterakan pegawai
            negeri Republik Indonesia.
                    Masalah  lain  selain  kesejahteraan  dan  rumahan  bagi  para
            pegawai republik Indonesia yang menjadi perhatian khusus dari R.P.
            Soeroso  adalah  masalah  kesehatan.  R.P.  Soeroso  sejak  tahun  1952
            telah membeli tanah sebesar 44 ha di Cilandak Beran baru dengan
            cita cita  untuk mendirikan  rumah  sakit  di  atas  lahan  tersebut.  R.P.
            Soeroso sudah memikirkan bahwa wilayah Jakarta akan menjadi kota
            yang padat dan memili harga tanah yang sangat mahal. Oleh karena
            itu,  R.P.  Soeroso  berupaya  untuk  mendirikan  rumah  sakit  yang
            letaknya sedikit jauh dari pusat kota agar dapat dilakukan perluasan
            bila diperlukan.
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126