Page 125 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 125

112       Gubernur Pertama di Indonesia



                    Setelah melewati perjuangan dan upaya bertahan yang cukup
            sulit, pada tahun 1969, keluar Keputusan Presiden nomor 36 tahun
            1969  yang  kemudian  disempurnakan  dengan  Keputusan  Presiden
            nomor  22  tahun  1970.  Sejak  saat  itu,  Gerakan  Koperasi  Pegawai
            Negeri  mendapat  modal  dari  potongan  gaji  para  pegawai  negeri
            hingga tahun 1974.
                    Permasalahan lain yang menjadi tantangan bagi R.P. Soeroso
            adalah  keperluan  untuk  menambah  jumlah  anggota  koperasi
            pegawai negeri sipil. Jumlah pegawai negeri pada saat itu hampir dua
            juta  jiwa,  akan  tetapi  yang  menjadi  anggota  koperasi  hanya
            berjumlah  sekitar  600  ribu  jiwa.  Angka  tersebut  hanya  mencakup
            satu  per  tiga  dari  jumlah  total  keseluruhan  pegawi  negeri  di
            Indonesia  pada  periode  tersebut.  R.P.  Soeroso  melakukan  berbagai
            upaya  tersebut  dilakukan  dengan  melakukan  koordinasi  dengan
            seluruh Instansi dan para gubernur di daerah agar para pegawainya
            ikut menjadi anggota Koperasi Pegawai Negeri.
                    Pada tahun 1974, saat Keputusan Presiden Nomor 22 / 1970
            akan dihentikan, Direktur Jenderal Koperasi ingin mengambil modal
            dari  koperasi  pegawai  negeri  sesuai  dengan  keputusan  presiden
            nomor 36 / 69 dan keputusan presiden nomor 22 / 19 70 bersamaan
            dengan  keputusan  bersama  tiga  menteri  lainnya,  akan  tetapi  R.P.
            Soeroso menentang tindakan tersebut.  Bagi R.P. Soeroso, keputusan
            tiga menteri tidak menjadi landasan yang kuat serta bukan peraturan
            pemerintah.  Baginya,  bantuan  presiden  yang  sudah  diberikan  itu
            harus  menjadikan  modal  tetap  untuk  berada  di  dalam  Koperasi
            Pegawai  Negeri  yang  dikelola  dan  dijalankan  oleh  Induk  Koperasi
            Pegawai Negeri di bawah pimpinan R.P. Soeroso.
                    Akan tetapi, penentangan yang dilakukan oleh R.P. Soeroso,
            tidak mendapatkan hasil yang dinginkan. Keputusan Presiden Nomor
            56  tahun  1974  mulai  berlaku  pada  1  Januari  1975.  Modal  yang
            didapat  selama  kurun  waktu  1969  hingga  1974  yang  berasal  dari
            potongan  gaji  pegawai  negeri,  Kemudian  bisa  membiayai  koperasi
            pegawai  negeri  untuk  memperpanjang  aktivitasnya.  Akan  tetapi,
            modal  tersebut  tidaklah  cukup  untuk  menutup  berbagai  keperluan
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130