Page 123 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 123
110 Gubernur Pertama di Indonesia
cikal bakal apa yang kita kenal juga sebagai Induk Koperasi Pegawai
Negeri. Koperasi bentukkan R.P. Soeroso ini mendapat perhatian
yang penuh dari Kabinet Parlementer yang sedang berkuasa pada
saat itu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, Koperasi Pegawai
Negeri berhasil mendapatkan pinjaman dari Bank Indonesia hingga
mencapai angka 250 juta Rupiah, yang tidak disertai dengan bunga.
Modal tersebut dipergunakan oleh para anggota koperasi untuk
melakukan pembelian berbagai komoditas seperti kain batik dan
tekstil untuk para anggota Koperasi Pegawai Negeri. Anggota dari
Koperasi Pegawai Negeri itu sendiri terdiri dari para pegawai
pemerintahan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Atas kecapakan dalam pengelolaan usaha, uang pinjaman
yang didapat dari Bank Indonesia itu kemudian dapat dikembalikan
tanpa adanya bunga, sehingga modal dan keuntungan bisa
dipergunakan secara optimal dan keunungan didapat secara
maksimal. Selain itu, koperasi pegawai negeri juga memberikan fitur
terhadap para anggotanya untuk dapat mengangsur berbagai barang
selama beberapa bulan maupun beberapa tahun. Kemajuan yang
diperoleh oleh gerakan koperasi pegawai negeri, merupakan buah
tangan pimpinan langsung dari R.P. Soeroso yang mendapat
dukungan pula dari Kabinet Parlementer dari periode 1952 hingga
1958. Ketika itu gerakan tersebut sudah mencapai jumlah anggota
sekitar 1,3 juta orang.
Kendala yang dialami oleh Induk Koperasi Pegawai Negeri,
baru mulai terlihat ketika terjadi perubahan sistem pemerintahan
dari parlementer menuju presidensil pada tahun 1959. Ketika itu
Gerakan Koperasi Pegawai Negeri mengalami kemunduran pada
tahun 1960 karena banyak bank-bank yang sebelumnya merupakan
sumber pemodalan yang digunakan oleh Koperasi Pegawai Negeri,
dibekukan oleh pemerintah. Koperasi Pegawai Negeri mengalami
kesulitan pencarian modal pada saat itu.
Permasalah lain juga kemudian muncul. Ketika itu, gerakan
koperasi dipimpin langsung oleh Menteri Koperasi yang menjadi