Page 124 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 124
Raden Pandji Soeroso 111
ketua kesatuan organisasi koperasi Indonesia yang berada di bawah
pengawasan Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis). Gerakan
Koperasi pegawai Negeri menjadi satu-satunya gerakan yang
dipimpin langsung oleh R.P. Soeroso yang tidak diawasi oleh
Nasakom. Secara keseluruhan, Gerakan Koperasi Pegawai Negeri
mengalami periode kesulitan ketika terjadi peristiwa 30 September
pada tahun 1965 karena sulitnya pencarian modal untuk dapat
bertahan.
Dengan kemampuan dan keinginan yang kuat dari R.P.
Soeroso, Induk Koperasi Pegawai Negeri dapat tetap bertahan
dengan kredit dari Bank Rakyat Indonesia serta jaminan dari para
anggota pengurusnya. R.P. Soeroso berusaha dengan sekuat tenaga
menjaga agar Koperasi Pegawai Negeri dapat mendapatkan kredit
untuk usaha-usahanya, sekaligus mengembalikan modal tepat waktu
kepada bank yang memberikan modal pinjaman. Dapat dikatakan
bahwa periode tersebut dilalui oleh para pengurus koperasi pegawai
negeri dengan sangat sulit, para anggotanya melakukan pengabdian
tanpa imbalan jasa dan dilakukan secara sukarela.
Baru setelah tahun 1969, R.P. Soeroso berkesempatan untuk
menghadap Presiden Soeharto untuk mengungkapkan kesulitan
gerakan koperasi pegawai negeri yang terus mengupayakan
kesejahteraan bagi para anggotanya yang terdiri dari pegawai
pemerintahan. Hingga akhirnya permasahan tersebut berupaya
diatasi oleh Presiden Soeharto. Gerakan Koperasi Pegawai Negeri
kemudian mendapat bagian dari potongan gaji pegawai negeri
termasuk angkatan bersenjata republik Indonesia beserta polisi
republik Indonesia. Gerakan Koperasi Pegawai Negeri yang di
dalamnya termasuk beberapa koperasi yang antara lain:
1. IKPN;
2. INKOPAD;
3. INKOPAL;
4. INKOPAU;
5. INKOPOL;