Page 117 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 117

104       Gubernur Pertama di Indonesia



            sehari-hari,  pengawasan  diserahkan  kepada  dewan  direksi  yang
            terdiri dari dua orang wakil Departemen Kesehatan dan dua orang
            wakil dari Yayasan Fatmawati. Komposisi tersebut dianggap sebagai
            komposisi  yang  adil  dan  merepresentasikan  masing-masing  pihak
            dengan baik.
                    Di  bulan  Maret  1956,  R.P.  Soeroso  terpilih  menjadi  Ketua
            Badan Koordinasi Pusat Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia.
            Badan tersebut kemudian namanya berganti menjadi Induk Koperasi
            Pegawai  Negeri  atau  IKPN  pada  tahun  1960.  R.P.  Soeroso  juga
            terpilih  menjadi  ketua  umum  dari Dewan  Koperasi  Indonesia  pada
            September  1959,  hingga  dewan  ini  dibubarkan  oleh  Menteri
            Koperasi Ahmadi pada bulan Maret 1961. Menteri Koperasi tersebut
            mendirikan  kesatuan  Organisasi  Koperasi Indonesia  yang  sekaligus
            menjadi  ketua  dari  organisasi  itu.  R.P.  Soeroso  di  kemudian  hari
            menganggap bahwa koperasi ditujukan sebagai alat politik, sehingga
            terjadi  kemunduran  yang  sangat  signifikan.  Pada  periode  lahirnya
            Orde Baru, gerakan koperasi tidak dapat berkembang dan lumpuh.
                    Kemudian  pada  bulan  Agustus  1958,  R.P.  Soeroso  diangkat
            oleh  Presiden  Republik  Indonesia  Sukarno  untuk  menjadi  anggota
            Pertimbangan  Penghargaan  Perintis  kemerdekaan  Indonesia.  Ia
            kemudian  menempati  posisi  sebagai  wakil  ketua. Posisi  tersebut  ia
            manfaatkan untuk memberikan penghargaan terhadap tokoh-tokoh
            penting pada masa perjuangan mendapatkan kemerdekaan Republik
            Indonesia.
                    Lalu pada tahun 1961, Presiden Republik Indonesia Sukarno
            kembali  mengangkat  R.P.  Soeroso  menjadi  ketua  sekaligus  anggota
            dari  Panitia  Negara  Urusan  Desentralisasi  dan  Otonomi  Daerah.
            Panitia  tersebut  memiliki  tugas  untuk  menyusun  rencana  undang
            undang  pokok  tentang  pemerintahan  daerah,  kemudian  lakukan
            tinjauan  terhadap  pertimbangan  keuangan  serta  menyusun
            rancangan  pemerintahan  desa  yang  memiliki  hak  otonomi.  Panitia
            tersebut  tersebut  kemudian  menyelesaikan  tugasnya  pada  tahun
            1962.
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122