Page 207 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 207

Pangeran Mohammad Noor      193



               CATATAN


               1 Muhammad  ‘Arsyad,  sangat  berpengaruh  terhadap  kaum  muslim  Kalimantan
               terutama dalam bidang tasawuf. Jika Muhammad ‘Arsyad dikenal terutama sebagai
               ahli syariat, Muhammad Nafis termashur sebagai ulama sufi karena ajarannya yang
               terkenal berjudul “Al-Durr Al-Nafis fi Bayan Wahdat Al-Af’al Al-Asma wa Al-Shifat wa
               Al-Dzat Al-Tagdis” yang beredar luas di Nusantara. Lihat Azyumardi Azra, Edisi Revisi
               Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad Ke-17 dan 18 (Jakarta:
               Kencana, 2007), hlm. 320.

               2 Noor,  Teruskan  .  .  .  Gawi  Kita  Balum  Tuntung  (Banjarmasin:  Badan  Penggerak
               Pembina Potensi Angkatan 45 dan Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Kalimantan
               Selatan, 1981), hlm 22.

               3 Suwarti Kartiwa, Sekilas Budaya Kalimantan (Jakarta: t.p., 1977), hlm. 1.

               4 Noor, Teruskan . . ., hlm. 22.
               5 Noor, hlm. 22.

               6 M. P. B. Manus, dkk., Tokoh-tokoh Badan Penyelidiik Usaha-usaha Persiapan Kemer-
               dekaan Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), 1993.

               7 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern (Yogyakarta: UGM Press, 2011), hlm. 297.
               8 Kolonel H. Hassan Basry, Kisah Gerilya Kalimantan (Banjarmasin: Yayasan Lembu
               Mangkurat, 1961), hlm. 1.

               9 Noor, Teruskan . . ., hlm. 25.

               10 Tentang  BPUPKI,  lihat  Saafroedin  Bahar,  dkk.  (ed.),  Risalah  Sidang  Badan
               Penyelidik  Usaha-usaha  Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia  (BPUPKI)  dan  Panitia
               Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia  (PPKI)  29  Mei  1945–19  Agustus  1945,  Edisi  II,
               Cetakan 4 (Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1993).
               11 Bahar, dkk. (ed.), Risalah Sidang, hlm. 26.

               12 Bahar, dkk. (ed.), hlm. 48.
               13 Pangeran  Mohamad  Noor  berjasa  menorehkan  catatan  penting  yang  akan
               senantiasa  mengingatkan  kita  tentang  pemenuhan  kebutuhan  pangan  nasional
               melalui proyek pengembangan daerah rawa pantai. Sebagai penggagas ide tersebut,
               pemikiran  dan  pengaruhnya  terbaca  jelas  melalui  kebijakan  pemerintah  serta
               realisasi proyek pengembangan kawasan rawa, termasuk rawa-rawa pantai, dalam
               rangka meningkatkan produksi pangan nasional.
               14 Noor, Teruskan . . ., hlm. 49.
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212