Page 208 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 208
194 Gubernur Pertama di Indonesia
15 Panitia Sembilan terdiri atas Oto Iskandar Dinata, Subardjo Djojoadisurjo, Sajuti
Malik, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusumah, Dr. Amir, A. A. Hamidhan, Dr.
Ratulangi, dan Ketut Pudja. Lihat Mawarti Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto (ed.). Sejarah Nasional Indonesia, Jilid VI: Zaman Jepang dan Zaman
Republik Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2010), hlm. 160.
16 Selain sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan, Ir. Pangeran Mohammad Noor juga
diangkat sebagai Wakil Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum dalam Kabinet
Presidentil pertama hingga terbentuknya Kabinet Natsir I; kemudian pada 1945–50
menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung yang pertama. Tulisan ini
lebih memfokuskan pada pelaksanaan tugas sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan.
17 Poesponegoro dan Notosusanto (ed.), Sejarah Nasional, hlm. 6.
18 Wajidi, Revolusi Kemerdekaan di Kalimantan Selatan 1945–1949 (Yogyakarta:
Ombak, 2015), hlm. 5.
19 Wajidi, Revolusi, hlm. 1.
20 Ahmad Gafuri, Sejarah Perjuangan Gerilya Menegakkan Republik Indonesia di
Kalimantan Selatan 1945–1949 (Kandangan: Departemen Penerangan Kabupaten
Hulu Sungai Selatan, 1984), hlm. 36.
21 Suriani, Pasukan MN 1001/MTKI (Banjarbaru: PT Grafika Wangi Kalimantan,
2015), hlm. 3.
22 Hassan Basry. Kisah Gerilya di Kalimantan Periode Tahun 1945–1949, Jilid I
(Banjar-masin: Yayasan Bhakti Banua, 2003), hlm. 12.
23 Basry, Kisah, hlm. 22.
24 A. H. Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia (Bandung: Penerbit
Angkasa, 1978).
25 Ida Anak Agung Gde Agung, Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia
Serikat (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985), hlm 95–7.
26 Agung, Dari Negara, hlm. 113–4.
27 Kementerian Penerangan. Republik Indonesia, Provinsi Kalimatan (Jakarta:
Kementeri-an Penerangan, 1952), hlm. 32–3.
28 Suriani, Pasukan, hlm. 11.
29 Basry, Kisah, hlm. 52.
30 Suriani, Pasukan, hlm. 12.
31 Basry, Kisah, hlm. 50; kutipan langsung dalam tulisan ini menggunakan Ejaan yang
Disempurnakan.

