Page 93 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 93
80 Gubernur Pertama di Indonesia
31 Menurut Soetardjo, kontak senjata lebih cepat terjadi dari hari-H karena ulah
orang dalam. Seorang tenaga subversif dari pihak Sekutu berkhianat dan
membocorkan rencana serangan. Lihat Setiadi, hlm. 175.
32 Smail, Bandung, hlm. 121.
33 Smail, hlm. 123, lihat juga Setiadi, Sutardjo, hlm. 174.
34 Smail, hlm. 133.
35 Setiadi, Sutardjo, hlm. 175.
36 Kementerian Penerangan, Profil Propinsi Indonesia: Jawa Barat (Jakarta: Yayasan
Bhakti Wawasan Nusantara, 1992), hlm. 10
37 Smail, Bandung, hlm 133, mengutip dari harian Merdeka, 29 November 1945.
38 Pada 1947, Siti Djaetoen, istri Soetardjo, meningggal dunia di Surakarta setelah
Soetardjo dipindahtugaskan ke Jawa Tengah. Soetardjo kemudian menikah lagi
dengan janda bupati Bantul, Siti Surat Kabirun (keponakan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX), dan Koes Sabandinah (adik Sri Paku Alam VII). Lihat silsilah
keluarga Soetardjo, Setiadi, Sutardjo, hlm. 182 dan 238.
39 Setiadi, hlm. 176
40 Hali Iskandar dan Tom Finaldin, Gubernur Jawa Barat dari Masa ke Masa 1945–
2003 (Bandung: Jabar Education and Enterpreuner Center, 20017), hlm. 39.
41 Hali dan Finaldin, Gubernur, hlm. 179.
42 Sewaka, Tjorat-tjaret, hlm. 81.
43 Setiadi, Sutardjo, hlm. 179.
44 Seiadi, hlm 180.
45 Soetardjo digantikan oleh Mr. Datuk Djamin yang bernama lengkap Djamin Datuk
Sutan Maharaja Besar. Menurut Soetardjo kepindahan dirinya ke Jawa Tengah tak
lepas dari peran Datuk Djamin. Namun, Datuk Djamin pun tidak lama menjabat di
Jawa Barat karena ia didakwa menggelapkan uang negara. Meski dibebaskan dari
tahanan, ia diberhentikan dari jabatan negara; lihat Setiadi, Sutardjo., hlm. 181.
Mengenai sosok Datuk Djamin lihat dalam Iskandar dan Finaldin, Gubernur, hlm. 37–
44.
46 Tatang Sumarsono, Didi Kartasasmita: Pengabdian bagi Kemerdekaan (Jakarta:
Dunia Pustaka Jaya, 1993), hlm. 120
47 Setiadi, Sutardjo, hlm. 191