Page 91 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 91
78 Gubernur Pertama di Indonesia
CATATAN
1 Setiadi Kartohadikusumo, Sutardjo: “Petisi Sutardjo” dan Perjuangannya (Jakarta:
Sinar Harapan, 1990), hlm. 125.
2 Agus Salim, Hindia Berdiri Sendiri: Usul Petisi Soetardjo cs dan Para Pembitjaraan
dalam Volksraad (Batavia: NV Nederlandsche Annming, Mij., 1936), hlm. 1.
3 Selanjutnya disebut Wiranatakusuma. Ia seorang menak (bangsawan) Sunda; pada
masa awal Indonesia merdeka menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
4 Sejak 1931, orang Indonesia memiliki 30 wakil di Volksraad, setara dengan
gabungan orang Eropa dan Timur Asing. Lihat Susan Abeyasekere, “The Soetardjo
Petition,” Indonesia, No. 15, 1973, hlm. 81.
5 R. E. Elson, The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan (Jakarta: Serambi,
2009), hlm. 137–8.
6 Setiadi, Sutardjo, hlm. 14.
7 P. Swantoro, Dari Buku ke Buku Sambung Menyambung Menjadi Satu (Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2002), hlm. 259.
8 Gert Mak, Abad Bapak Saya (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2009), hlm. 297.
9 Menjelang masa akhir tugasnya di Volksraad, Soetardjo memprakarsai program
radio penduduk bumiputra. Tujuannnya untuk memperluas kebudayaan bangsa bagi
masyarakat terjajah. Soetardjo mengusulkan agar rakyat bumiputra dapat
menikmati siaran radio dengan menurunkan biaya langganan. Ia kemudian
mengorganisasikan federasi siaran radio lokal bernama Perikatan Perhimpunan
Radio Ketimuran pada 1938. Lihat Setiadi, Sutardjo, hlm. 111–2; lihat juga Rudolf
Mrazek, Engineer of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di
Sebuah Koloni (Jakarta: Yayasan Obor, 2006), hlm. 256.
10 M. P. B. Manus, dkk, Tokoh-tokoh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, Jilid 1 (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1993), hlm. 72.
11 Benedict R. O'G. Anderson, Java in a Time of Revolution (Ithaca, N.Y.: Cornell
University Press, 1972), hlm. 451. Soetardjo termasuk pejabat sipil terpenting pada
masa Jepang. Latar belakang dari kalangan elite, birokrat terdidik pada zaman
kolonial, dan punya pengalaman bekerja sama dengan para pemimpin nasionalis
membuat Soetardjo diperhitungkan pihak Jepang sebagai residen. Selain Soetardjo,
mereka yang menjadi residen adalah Soeroso sebagai residen Magelang dan Soerjo
sebagai residen Bojonegoro. Ketiganya menjadi gubernur pertama di daerah Jawa
pada masa awal Indonesia merdeka; Soetardjo di Jawa Barat, Soeroso di Jawa
Tengah, dan Soerjo di Jawa Timur.